Kekerasan pada Perempuan Adalah Wujud Paling Ekstrem dari Ketidakadilan Hakiki Kata Alissa Wahid Putri Gus Dur

- 26 November 2022, 19:32 WIB
Kekerasan pada Perempuan Adalah Wujud Paling Ekstrem dari Ketidakadilan Hakiki Kata Alissa Wahid
Kekerasan pada Perempuan Adalah Wujud Paling Ekstrem dari Ketidakadilan Hakiki Kata Alissa Wahid /beritabantul/

NASIONAL - Kekerasan pada Perempuan Adalah Wujud Paling Ekstrem dari Ketidakadilan Hakiki Kata Alissa Wahid Putri Gus Dur.

Penegasan Alissa Wahid itu disampaikan pada Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2 pada Jumat, 25 November 2022 di Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara. 

Alissa Wahid, Direktur Jaringan GUSDURian sekaligus SC KUPI 2. Putri pertama Gus Dur itu dikenal luas sebagai aktivis sosial yang diakui dunia.

Baca Juga: Mengenal Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Jepara, Lokasi Terselenggaranya KUPI 2 Tahun 2022

Saat jadi pembicara KUPI 2, Alissa Wahid mengungkapkan bahwa ia cukup berbahagia karena penyelenggaraan KUPI II bertepatan dengan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP).

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa hal ini dikarenakan isu kekerasan terhadap perempuan termasuk isu utama yang dibahas di kongres KUPI 2 saat ini.

“Kita tahu, kekerasan pada perempuan adalah wujud yang paling ekstrem dari ketidakadilan hakiki," tegasnya.

Karena itu, lanjutnya, segala wujud perilaku atau praktik yang membahayakan perempuan dan anak perempuan selalu kita lihat sebagai akibat dari perspektif yang tidak adil.

"Inilah yang oleh KUPI di-rethinking, dilakukan penyusunan mental model baru yang sesuai dengan dasar-dasar keagamaan,” tuturnya.

Baca Juga: Nyai Hindun Anisah Sebutkan 3 Tokoh Perempuan dari Jepara di Pembukaan KUPI 2

Alissa menambahkan bahwa KUPI 2 kali ini juga mengangkat pembahasan tentang harmful practices pada perempuan. Praktik berbahaya pada perempuan ini sering kali dilakukan oleh pelaku dengan menggunakan justifikasi agama.

“Ini yang kita lawan. Agama tidak menempatkan laki-laki di atas perempuan. Ya, kita senang bisa berkontribusi pada HAKTP ini,” lanjut Alissa.

Pada kesempatan yang sama, Alissa Wahid juga memberikan peta media kepada para ulama perempuan KUPI agar punya etos semangat tinggi dalam berdakwah di era digital. 

"Banyak isu-isu negatif yang merugikan perempuan, makanya ulama perempuan perlu bergerak untuk dakwah kepada publik di era digital," tegasnya.***

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x