“Terimakasih Dedy Corbuzier yang makin menjelaskan apa dan siapa dia (Mbak Rara) sebenarnya,” cuit Mantan Menteri Olahraga era SBY tersebut.
Bagi Roy Suryo, istilah-itilah yang disampaikan Mbak Rara dalam podcast bersama Deddy Corbuzier itu lucu.
“Lucu, ada kata-kata, langit itu atas izin Tuhan milik Rara, langit ada AC besar yang remotenya di Rara, wifi energi, password, dsb, AMBYAR,” cuitnya.
Roy Suryo juga membantah jika sejumlah barang yang diperlihatkan Mbak Rara disebut kearifan lokal. Sebab, barang-barang yang disebutkan itu bukan dari NTB, Bali atau Jawa.
“Dia (Mbak Rara), yang mengaku milenial menjelaskan barang-barang yang menjadi sesajinya: hio (China), cabe, bawang, kepala semar hingga singing-bowl (Tibet). Sekali lagi, kearifan lokalnya di mana, bukan NTB, Bali, Jawa,” katanya.
Roy Suryo mengaku sedari awal sudah mengetahui motivasi Mbak Rara tampil sebagai pawang hujan di MotoGP Mandalika.
“Sebenarnya dari 1 menit pertama diskusi dia sudah ketahuan apa motivasinya,” ujarnya.
Baca Juga: Mbak Rara Pawang Hujan Menggeser Awan, Deddy Corbuzier Akui Ada Ilmunya ‘Gua Bisa dan Ada Bukunya’
Atas dasar itulah Roy Suryo sejak awal mengaku bersikap kritis kepada si pawang hujan.