BERITA BANTUL – Selain menjadi kyai KH Mustofa Bisri Atau lebih dikenal dengan nama Gus Mus merupakan santrawan yang sangat banyak penggemarnya.
Pria asal rembang ini sudah banyak sekali menciptakan puisi, dari yang pendek sampai yang panjang sekalipun, tentu makna yang terkadung sdangat luar biasa.
Dirangkum BeritaBantul.com dari Kanal YouTube Pojok Millenial, Kedua puisi Gus Mus ini salaing berkaitan tapi mempunyai makna yang berbeda.
Namun, seberapa dalam makna puisi itu tergantung pembacanya dalam mengapresiasi isi puisi yang terkandung didalamnya.
Berikut bait-bait indah puisi Sujud dan Cintamu Karya KH Mustofa Bistri, Ulama yang juga menjadi sastrawan.
SUJUD
Bagaimana kau hendak bersujud pasrah, sedang
Wajahmu yang bersih sumringah,
Keningmu yang mulia dan indah begitu pongah
Minta sajadah agar tak menyentuh tanah
Apakah kau melihatnya seperti iblis saat menolak
Menyembah bapamu dengan congkak
Tanah hanya patut diinjak, tempat kencing dan berak,
membuang ludah dan dahak
atau paling jauh hanya lahan pemanjaan nafsu serakah dan tamak
Apakah kau lupa bahwa
tanah adalah bapa dari mana ibumu dilahirkan
Tanah adalah ibu yang menyusuimu dan memberi makan
Tanah adalah kawan yang memelukmu dalam kesendirian
dalam perjalanan panjang menuju keabadian
Singkirkan saja sajadah mahalmu
Ratakan keningmu
Ratakan heningmuTanahkan wajahmu
Pasrahkan jiwamu
Biarlah rahmat agungAllah membelaimu dan
Terbanglah kekasih.
Sujud merupakan bentuk penyerahan total diri seorang hamba kepada sang kholik, dalam artian segala perkara semuanya di serahkan kepada Allah dengan niatan karena Allah semata.
Baca Juga: Puisi 'Kangen' Karya WS Rendra, Mengisahkan Pesan-pesan Cinta yang Luar Biasa
Disini gus mus mengingatkn pada kita bagaimanapun kondisi kita, dimanapun kita berada, dan kapanpun hendaknya kita selalu ingat sama Allah.
CINTAMU
bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah
rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu
datanglah aku akan berlari menyambutmu
tapi kau terus sibuk dengan dirimu
kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku
tanpa meski sekedar melongokku
kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku
lalu kau rayu aku dari kejauhan
kau merayu dan memujaku
bukan untuk mendapatkan cintaku
tapi sekedar memuaskan egomu
kau memarahi mereka
yang berusaha mendekatiku
seolah olah aku sudah menjadi kekasihmu
apakah karena kau cemburu buta
atau takut mereka lebih tulus mencintaiku
Pulanglah ke dirimu
aku tak kemana mana
2005
Kiai Mustofa Bisri
Puisi diatas, silahkan di apresiasi sendiri, akan tetapi kalau menurut saya, gus mus memahami cinta, cinta itu tak perlu di beritahukan kepada semua orang, disini arti cinta itu berada pada penjiwaan bagaimana seseorang memahami orang lain.
Baca Juga: Berhenti Menduga-duga Maulana Jalaludin Rumi
Itulah cinta tanpa mendekat memang sudah dekat. cinta itu mengalah dan bukan sekedar memuaskan ego diri sendiri, Semoga bermanfaat Puisi Gus Mus Berjudul Sujud dan Cintamu.***