Ini dikarenakan suatu peristiwa yang dialami oleh para nabi jaman dahulu merupakan suatu mukzizat nyata yang ditunjukkan langsung oleh Sang maha Pencipta kepada seluruh umatnya.
Dari peristiwa Nabi tersebut didalam kebudayaan jawa dianggap sebagai hari penghormatan.
Sehingga, di hari saat peristiwa Nabi seseorang dilarang untuk mengadakan hajatan, pesta, bepergian dan mendirikan atau memperbaiki rumah.
Peristiwa-peristiwa para Nabi tersebut diantaranya adalah, Nabi Adam bertobat kepada Allah dan tobatnya diterima, Kapal Nabi Nuh berlabuh di bukit Zuhdi setelah banjir dahsyat yang menenggelamkan mayoritas penduduk bumi.
Baca Juga: Inilah TEMPAT Terkenal yang Dijadikan Ajang Ritual Malam 1 Suro, Nomor 2 Keraton Yogyakarta, Kenapa?
Selamatnya Nabi Ibrahim dari siksaan api Raja Namrud Nabi Yusuf terbebas dari penjara di Mesir.
Keluarnya Nabi Yunus dari perut ikan dengan selamat Allah menyembuhkan Nabi Ayyub dari penyakitnya.
Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Fir’aun dari hal tersebut.
Dalam kitab Primbon Jawa bulan suro dianggap sebagai bulan yang dilarang untuk mengadakan hajatan.
Ini karena dianggap sebagai bulan sakral dan dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi yang melaksanakannya.