BERITA BANTUL – Karawang -Bekasi, Puisi Karya Chairil Anwar Tentang Semangat dan Pengorbanan Para Pejuang Kemerdekaan.
Chairil Anwar adalah seorang penyair terkemuka Indonesia yang di juluki "Si Binatang Jalang", karna salah satu karyanya puisinya berjudul Aku.
Chairil Anwar lahir di Medan pada taggal 26 Juli 1922 dan meninggal pada tanggal 28 April 1949, di Jakarta.memang umur Chairil Anwar tidak lah panjang namun dengan karya-karyanya yang masyhur sampai sekarang, membuat Chairil Anwar terus dikenang para penikmat syair-syair dan puisi-puisi karngannya.
Baca Juga: Hanya hati, Puisi Karya Buya Hamka Tentang Luasnya Hati Dalam Cinta Tiada Tepi
Salah satu karyanya yang masyhur sampai sekarang adalah puisi yang berjudul Karawang – Bekasi, puisi ini menggambarkan tentang semangat mati-matian para pejuang dalam meyogsong kemerdekaan Indonesia.
Puisi ini bernuansa melow sehingga siapa sajayang membacanya dengan penghayatan penuh pasti akan merasa melihat nyata pengorbanan para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Berikut, Puisi Karawang Bekasi karya sang pujangga Chairil Anwar.
Krawang-Bekasi
oleh Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi,
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinsing yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan
arti 4-5 ribu nyawa
Baca Juga: 'Doa' Puisi Karya Chairil Anwar Tentang Tuhan dan pengembaraan.
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi kami adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi ada yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Baca Juga: ‘Sendiri’ puisi karya Chairil Anwar tentang kesunyian malam memetik sunyi
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi. (IND)
Demikian Karawang-Bekasi puisi karya Chairil Anwar sekian somoga bermanfaat***