Berikut Kawanku dan Aku, puisi karya Chairil Anwar.
Kawanku dan Aku
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat
Aku tumpat pedat
Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Baca Juga: Arti atau Makna Kata Teranjak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti.
Demikian Kawanku dan Aku, puisi Chairil Anwar tentang persahabatan, sekian semoga bermanfaat.***