Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ternyata Firaun adalah Raja Mesir yang Zalim dan Kejam

- 18 Januari 2023, 00:49 WIB
Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ternyata Firaun adalah Raja Mesir yang Zalim dan Kejam
Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ternyata Firaun adalah Raja Mesir yang Zalim dan Kejam /

BUDAYA - Ramai jadi perbincangan di media sosial sebuah potongan video Cak Nun yang sedang mengungkapkan bahwa Indonesia dikuasai Firaun yang namanya Jokowi.

"Karena Indonesia dikuasai Firaun yang bernama Jokowi, oleh Qarun yang bernama Antoni Salim dan 10 Naga, dan Hamman yang namanya Luhut," ungkap Cak Nun dalam salah satu potongan Video di You Tube.

Sontak potongan video Cak Nun tersebut menjadi ramai diperbincangkan di media sosial dan ada yang pro dan kontra.

Baca Juga: Biografi Singkat Cak Nun, Sedang Ramai Dibahas Karena Sebut Jokowi Firaun

Lantas apa yang dimaksud Cak Nun dengan menyebut Indonesia dikuasai Firaun yang bernama Jokowi, apakah Jokowi disamakan dengan Firaun?

Jangan terburu-buru memberikan komentar, ternyata Firaun bukanlah nama orang, Firaun merupakan gelar yang diberikan kepada Raja Mesir pada saat itu. Berikut ulasannya.  

Firaun dalam bahasa Arab: فرعون Firʻawn; bahasa Ibrani: פַּרְעֹה, paroh; bahasa Inggris: Pharaoh) adalah gelar yang dalam diskusi dunia modern digunakan untuk seluruh penguasa Mesir kuno dari semua periode.

Dahulu, gelar ini mulai digunakan untuk penguasa yang merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno, hanya selama Kerajaan Baru, secara spesifik, selama pertengahan dinasti kedelapanbelas.

Untuk penyederhanaan, terdapat kesepakatan umum di selang penulis modern untuk menggunakan istilah ini untuk merujuk penguasa Mesir semua periode. Firaun juga mengaku sebagai Tuhan.

Baca Juga: Viral Cak Nun Samakan Jokowi dengan Firaun, Ternyata Ini Tafsir Firaun dalam QS Ad Dukhan Ayat 31

Ketika wafat, Firaun dimakamkan bersama harta bendanya di makam berhias tulisan hieroglif, jenasahnya diawetkan dengan ramuan khusus, minyak dan garam, kesudahan dibungkus dengan kain kedap udara yang diikat.

Karena Firaun dianggap sebagai wakil bangsa Mesir dihadapan para dewa, kedamaiannya di dalam kehidupan di dunia baka merupakan keinginan semua anggota masyarakat.

Gelar Firaun diyakini berasal dari kata Ibrani Paroh. Sedangkan kata "Firaun" dalam bahasa Indonesia adalah bentuk dalam bahasa Arab dari kata ini.

Kata Ibrani aslinya berasal dari bahasa Mesir Pr-Aa yang artiannya adalah "Rumah Besar". Pertama-pertama ini adalah istilah untuk istana kerajaan, tetapi lama-lama artiannya adalah penghuni istana ini, yaitu sang raja.

Adapun asal mula gelar Firaun terjadi pada masa awal-awal perkembangan masyarakat lembah Sungai Nil yang sangat subur yang bercorak pertanian.

Baca Juga: Cak Nun Viral Sebut Jokowi Firaun, Ini Pesan Penting Gus Mus

Untuk pengairan, masyarakat mesir kuno pada awalnya mengandalkan musim banjir dan kesudahan dilengkapi dengan irigasi teknis pada masa-masa berikutnya.

Karena tanah dan batas-batas tanah sangat penting dalam struktur masyarakat mesir kuno saat itu, maka diangkatlah tokoh masyarakat yang dihormati untuk mengatur batas-batas tanah dan segala hal yang menyangkut kelola kehidupan masyarakat.

Tetua masyarakat itu diberi gelar pharao (firaun) yang karena menjadi bertambah sempurnanya sistem kemasyarakatan dan negara, Pharao ini diangkatkan menjadi raja yang pada masa itu sebagai pemimpin negara dan pemimpin keagamaan.

Pada awal perkembangannya, masyarakat Mesir kuno terbagi atas Mesir hulu dan Mesir hilir yang memiliki firaun dan lambang mahkota sendiri sendiri.

Raja Menes dari Thebes akhir-akhirnya menyatukan kedua kawasan menjadi satu kesatuan kekuasaan. Mahkota yang digunakan adalah mahkota rangkap.

Baca Juga: Makna Lagu Sluku Sluku Bathok Menurut Cak Nun, Tembang yang Diciptakan Sunan Kalijaga

Siapakah sebenarnya Firaun kok sampai disematkan kepada Presiden Jokowi? Simak tafsir dalam QS Ad Dukhan ayat 31 berikut ini.

مِنْ فِرْعَوْنَ ۗاِنَّهٗ كَانَ عَالِيًا مِّنَ الْمُسْرِفِيْنَ ( الدخان: ٣١ )

Artinya: dari (siksaan) Fir‘aun, sungguh, dia itu orang yang sombong, termasuk orang-orang yang melampaui batas. (QS. [44] Ad-Dukhan : 31)

Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menyelamatkan Bani Israil dari siksaan Fir'aun dan kaumnya yang telah menghinakan mereka. Fir'aun telah menghancurkan musuh mereka, membunuh anak laki-laki mereka, dan membiarkan wanita-wanita hidup namun memaksakan pekerjaan yang berat. Fir'aun adalah seorang yang sombong dan berbuat melampaui batas di luar perikemanusiaan. Firman Allah:

Sungguh, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir'aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan. (al-Qasas/28: 4).

Baca Juga: Hadiah Puisi Cak Nun untuk Gus Mus di Hari Ulang Tahunnya yang ke-74, Cinta dan Permohonan Maaf!

Dalam Tafsir Ibnu Katsir Firman Allah Swt:

Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, dari (azab) Fir’aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas (Ad-Dukhan: 30-31)

Allah Swt. mengingatkan mereka kepada anugerah yang telah Dia berikan kepada mereka, karena Dia telah menyelamatkan mereka dari perlakuan Fir'aun atas diri mereka, yaitu memperbudak mereka, menjadikan mereka bangsa yang hina, dan mempekerjakan mereka untuk kerja-kerja kasar lagi berat.

Firman Allah Swt.:

dari azab Fir’aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong. (Ad-Dukhan: 31)

Yakni angkuh, sewenang-wenang, lagi pengingkar kebenaran. Semakna dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi. (Al-Qashash: 4)

Baca Juga: Biografi Singkat Cak Nun, Sedang Ramai Dibahas Karena Sebut Jokowi Firaun

Dan firman Allah Swt.:

maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong (Al-Mu’mimun: 46)

yakni melampaui batas dalam urusannya dan lemah pendapatnya.

Demikian penjelasan tentang gelar Firaun sebagaimana dikutip Beritabantul.com dari p2k.unkris.ac.id. Wallahu a'lam. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x