Cara Punya Rasa Takut Kepada Allah, Ikuti 6 Langkah dari Habib Abu Bakar Al-Atthos

22 Februari 2022, 03:43 WIB
Cara Punya Rasa Takut Kepada Allah /pixabay/

BERITA BANTUL - Hidup berkah dan bahagia adalah impian siapa saja. Berkah dengan hadirnya anugerah dari Yang Maha Kuasa, Allah SWT. 

Hidup berkah itu tentu saja diawali ketaqwaan kepada Allah SWT. Kalau tidak berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa, maka sama saja impian kosong. 

Maka, meningkatkan iman dan taqwa adalah niscaya. Salah satunya dimulai dari rasa takut kepada-Nya. 

Baca Juga: Menyamar Jadi Seorang Wanita Cantik, Nabi Khidir Menemui Mbah Husein Ilyas, Ada Apa?

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kitab 'At-Tadzkirul Mustofa Li Auladil Musthafa' karya Habib Abu Bakar Al-Atthos, dijelaskan bahwa ada enam wasiat wali abdal yang sangat luar biasa. 

Nama lengkap pengarang kitab ini adalah Habib Abu Bakar Al-Attas bin Abdullah bin Alwi bin Zain bin Abdullah bin Zain bin ‘Alwi bin Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad bin ‘Alwi bin Abu Bakar Al-Habsyi, atau sering disebut Habib Abu Bakar Al-Atthos.

Habib Abu Bakar Al-Atthos wafat pada 28 Rajab 1416 H bertepatan dengan tanggal 21 Desember 1995 M di Jannatul Ma’la Makkah. 

Enam wasiat wali abdal tersebut dijelaksan dalam redaksi berikut ini.

قال بعض الصالحين : نزل عندي أضياف وعلمت أنهم أبدال، فقلت لهم : أوصوني بوصية بالغة حتى أخاف الله مثل خوفكم . فقالوا ؛ نوصيك بستة أشياء

Artinya: 'Berkata sebagian orang sholeh, “singgah di rumahku beberapa tamu dan aku tahu mereka adalah golongan wali abdal, aku katakan kepada mereka, “berilah aku wasiat sehingga aku takut kepada Allah seperti takutnya kalian kepadanya.”

Baca Juga: Cahaya Kewalian Guru Sekumpul, Rahasianya Baca Ini Saat Sujud Terakhir Tiap Shalat

Para wali abdal itu kemudian menjawab, 'Kami menasehatimu dengan enam perkara, yaitu:

١. من أكثر النوم فلا يطمع في رقة قلبه

1. Barangsiapa banyak tidur, maka tidak diharap hatinya lembut.

٢. من أكثر الأكل فلا يطمع في قيام الليل

2. Barangsiapa banyak makan, maka dapat dipastikan tidak akan bangun malam untuk ibadah.

٣. من أكثر صحبة جاهل أو ظالم فلا يطمع في استقامة دينه

3. Barangsiapa banyak/sering berteman dengan orang bodoh atau dzolim maka sangat kecil kemungkinannya dia akan istiqomah dalam agamanya.

٤. من كانت الغيبة والكذب عادته فلا يطمع أنه يخرج من الدنيا ومعه الإيمان

4. Barangsiapa menjadikan ghibah dan berbohong sebagai kebiasaannya, maka sangat kecil kemungkinannya dia akan mati dengan membawa iman.

٥. من كثر اختلاطه بالناس فلا يطمع في حلاوة العبادة

5. Barangsiapa banyak bergaul dengan manusia, maka sangat kecil kemungkinannya dia merasakan manisnya ibadah.

٦. من طلب رضا الناس فلا يطمع في رضا الله عز وجل

6. Barangsiapa mencari ridha (pengakuan/disenangi/dihormati) manusia, maka sangat kecil kemungkinannya dia mendapatkan ridha Allah.

Baca Juga: Kaya Raya Tiap Hari Shalat Seribu Rakaat, Rahasia Hidup Cucu Nabi yang Jadi Penghulu Ulama dan Wali

Penjelasan ini dalam kitab At-Tadzkirul Mustofa terdapat pada halaman 14. 

Dalam kitab Sirajut Thalibin, Syekh Ihsan Jampes Kediri menjelaskan, wali abdal adalah sekelompok wali Allah SAW. Mereka adalah pengganti para nabi. Mereka berjumlah tujuh orang, tidak lebih dan tidak kurang.

Abu Darda’ Al-Anshari Radhiyallahu Anhu, sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, menerangkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala, memiliki hamba yang disebut 'Al-Abdal', sepeninggal para Nabi.

Setelah masa kenabian selesai, wali abdal adalah paku bumi.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler