Keindahan Surah Al-Bayyinah Ayat 5, Begini Penafsiran Al-Hallaj

18 Mei 2022, 07:23 WIB
Al-Qur'an /pixabay/mohdfaris9

BERITA BANTUL – Surah Al-Bayyinah merupakan salah satu surah yang tersusun dalam juz 30 di Al-Qur’an. Arti dari Al-Bayyinah adalah pembuktian.

Ia mempunyai 8 ayat dengan masing-masing ayatnya agak panjang-panjang.

Secara garis besar, surah ini berisi seputar pembuktian agama Islam yang fokusnya adalah pribadi Rasulullah saw. dan kitab suci yang beliau bacakan, Al-Qur’an yang mulia, beserta standar moral dalam agama Islam.

Baca Juga: Keindahan Surah Al-Zalzalah, Begini Penafsiran Al-Hallaj

Ayat 5 dari surah ini mengulas salah satu pokok akhlak yakni ikhlas. Kata ikhlas dalam ayat ini diambilkan dari kata “mukhlishina” artinya "orang-orang yang ikhlas". Tarkib lafal tersebut secara nahwiyah sebagai hal sehingga berarti "secara ikhlas" atau "dengan ikhlas".

Untuk lebih jelasnya, berikut ini ayat 5 dari surah Al-Bayyinah:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Dikutip dari buku Tafsir Al-Hallaj (Alifbook, 2020), disebutkan ikhlas itu adalah membersihkan perbuatan dari sifat-sifat hina. Ikhlas itu aspek batin, sedangkan khusyuk itu aspek lahir.

Baca Juga: Keindahan Surah Al-Takatsur, Begini Penafsiran Al-Hallaj

Mengenai ayat 5 ini, Al-Hallaj menekankan pembahasannya pada sifat ikhlas. Hal ini juga dijadikan bahasan oleh Dzun Nun Al-Mishri bahwa ikhlas itu tidak sempurna tanpa kejujuran, dan bersabar menjalani ikhlas.

Sementara itu, menurutnya, kejujuran tidak akan sempurna tanpa ada ikhlas di dalamnya, serta konsisten menjalankannya.

Baca Juga: Peristiwa Bulan Syawal: Strategi Defensif Umat Islam dengan Membuat Parit sebagai Benteng pada Perang Khandaq

Dzun Nun Al-Mishri rupanya mengaitkan ikhlas dengan jujur. Keduanya memang beda. Hal itu sebagaimana kata Imam Al-Junaid Al-Baghdadi yang mengatakan bahwa jujur itu adalah pangkal, yang pertama, sedangkan ikhlas itu cabang, pengikutnya.

Menurutnya, Jujur adalah pangkal segalanya sedangkan ikhlas hanya bisa diraih saat masuk ke dalam keadaan aman.***

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler