BERITA BANTUL – Selamat di dunia dan akhirat merupakan dambaan bagi setiap orang beriman. Mereka senantiasa melakukan berbagai kebajikan agar kehidupan di dunia menjadi bahagia dan selamat di kehidupan akhirat.
Sebenarnya sesederhana itu untuk mewujudkan keselamatan di dua rumah (fi al-darain), dunia dan akhirat.
Hanya saja, untuk mengamalkan kebajikan pun ada ilmunya.
Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Rasulullah saw., bahwa untuk menginginkan dunia dan akhirat, maka haruslah dengan ilmu.
Baca Juga: Ilmu Kelas Tinggi KH Chudlori Tegalrejo Saat Ada Konflik, Dana untuk Masjid atau Beli Gamelan?
Begini sabda beliau:
Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), maka hendaklah ia menguasai ilmu. (HR. Ahmad)
Lantas, bagaimana ilmunya?
Salah satunya adalah dengan mengetahuai ilmu terbesar yang pernah diungkapkan oleh Nabi Isa a.s. kepada para sahabatnya.
Baca Juga: Tertimpa Cobaan, Begini Nasihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Dikutip dari kitab Al-Fath Al-Rabbani karya Sykeh Abdul Qadir Al-Jailani, dikisahkan bahwa kaum Hawariyyun, yakni para sahabat Nabi Isa a.s., pernah meminta ajaran ilmu kepada sang Nabi.
"Ajarilah kami ilmu yang terbesar!" pinta mereka.
Nabi Isa a.s. bersabda, "Takutlah pada Allah ‘Azza wa Jalla, ridalah menerima qadla’-Nya, dan cintalah pada-Nya!"
Dengan demikian, ada tiga pesan yang merupakan ilmu terbesar yang diajarkan oleh Nabi Isa a.s. Ketiga ilmu tersebut adalah takut kepada Allah, rida menerika qadla’-Nya, dan mencintai-Nya.
Baca Juga: Tertimpa Cobaan, Begini Nasihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Dengan mengamalkan ketiga pesan dari Nabi Isa a.s. tersebut, semoga kita bisa menjalani kehidupan dunia ini dengan selamat dan begitu juga di akhirat.***