BERITA BANTUL – Setiap orang yang bepergian senantiasa menginginkan keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan.
Tidak ada yang ingin mengalami sesuatu yang tidak diinginkan dalam perjalanan terjadi seperti begal, rampok, ataupun klithih.
Untuk itu, kita harus berhati-hati dan waspada ketika tengah berada dalam perjalanan. Terlebih lagi, perjalanan itu mau tidak mau harus melintasi daerah rawan begal, rampok, klithih, dan lain sejenisnya.
Baca Juga: Agar Peroleh Keluasan Rezeki, Ini Ijazah dari KH Sya’roni Ahmadi Kudus dan Tata Cara Mengamalkannya
Selain harus berhati-hati dan waspada, ada baiknya juga berupaya menghindari bahaya tersebut dengan tidak memilih rute yang rawan. Jika tidak ada rute lain, maka diri kita harus bersiap-siap menghadapi bahaya tersebut.
Selain ketangkasan untuk perlindungan dan bela diri, sebaiknya berikhtiar dengan mengamalkan wirid yang diijazahkan oleh KH Sjaiful Anwar dan beberapa kiai lain ini.
Dikutip dari buku berjudul Hidup dalam Doa (Bentang Pustaka, 2022) karya Ayang Utriza Yakin, DEA., Ph.D., disebutkan sebuah wirid agar terhindar dari rampok atau begal di daerah rawan.
Begini lafalnya yang diambil dari surah Al-An’am ayat 103:
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ
Lā tudrikuhu-l abṣhāru wa huwa yudriku-l abṣhāra wa huwa-l laṭhīfu-l khabīru
Artinya: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan dan Dialah Yang Mahalembut lagi Maha Mengetahui.
Baca Juga: Ilmu Kelas Tinggi KH Chudlori Tegalrejo Saat Ada Konflik, Dana untuk Masjid atau Beli Gamelan?
Lafal tersebut dibaca ketika melintasi daerah rawan.
Untuk amalan sehari-hari, lafal tersebut dibaca sebelas kali setelah shalat Subuh dan setelah shalat Isya agar terhindar dari kejahatan maling, rampok, pencuri, dan lain sejenisnya.
Demikian inilah wirid untuk keamanan diri dari kejahatan begal, rampok, klithih, dan lain sejenisnya.***