Kisah Al-Junaid Al-Baghdadi Menguji Ilmu Makrifat Murid-Muridnya, Ujian Remeh namun Berbobot

6 Juni 2022, 18:56 WIB
/pixabay/cocoparisienne/

BERITA BANTUL – Kisah para bijak bestari memang mencerahkan dan mengandung pelajaran yang amat berharga. Kita bisa memetik hikmah kebijaksanaan darinya.

Salah satu kisah yang menarik adalah kisah tentang seorang wali bernama Al-Junaid Al-Baghdadi. Dia adalah sufi kenamaan yang hingga kini pengaruhnya masih sangat terasa.

Dikutip dari buku berjudul Tadzkiratul Auliya (Zaman, 2022) karya Fariduddin Attar, dikisahkanlah para wali yang salah satunya ialah Al-Junaid Al-Baghdadi. Berikut ini kisah yang dikutipkan darinya.

Al-Junaid Al-Baghdadi mempunyai seorang murid yang dicintainya melebihi murid yang lain. Murid-murid lainnya pun merasa iri dan hal itu disadari oleh sang guru.

Baca Juga: Agar Utang Lunas dan Terhindar dari Rentenir, Baca Doa Ini, Debt Collector Tak akan Menggedor Pintu Rumahmu

“Sesungguhnya dia melebihi kalian dalam tingkah laku dan tingkat pemahaman,” kata Al-Junaid. “Akan tetapi, marilah kita membuat sebuah percobaan agar kalian juga menyadari.”

Al-Junaid pun memerintahkan agar 20 ekor burung dibawakan kepadanya.

“Ambil burung-burung ini oleh kalian, satu orang mengambil seekor burung,” perintah Al-Junaid.

Para murid pun menuruti perintah sang guru.

Baca Juga: Pertemuan Gus Idror Maimoen dan KH Nashir Tambakberas Jombang, Ini Kisah yang Terjadi

Al-Junaid melanjutkan, “Bawalah burung itu ke suatu tempat yang tak terlihat oleh siapa pun, kemudian bunuhlah! Setelah itu, bawalah kembali ke sini!”

Setiap murid pergi dengan masing-masing membawa seekor burung, membunuh burung itu, dan membawa bangkainya kembali, kecuai murid kesayangan Al-Junaid. Ia pulang dengan membawa seekor burung yang masih hidup.

“Mengapa engkau tidak membunuh burung itu?” tanya Al-Junaid menguji.

“Guru mengatakan bahwa hal itu harus dilakukan di suatu tempat yang tidak dapat dilihat oleh siapa pun. Sementara itu, ke mana aku pergi, Allah selalu menyaksikan,” jawab si murid kesayangan.

Baca Juga: Kiai Sahal Belajar Ilmu Tingkat Tinggi dari Syekh Yasin Al Fadani Saat Haji di Makkah

“Kalian lihatlah tingkat pemahamannya!” kata Al-Junaid membuktikan kelebihan murid kesayangannya kepada murid-murid yang lain.

“Bandingkanlah dengan diri kalian!” lanjutnya yang membuat para murid tersadar.

Kisah tersebut merupakan sebuah kisah tentang ujian makrifat, yakni suatu tingkatan pemahaman akan Allah yang Maha Melihat.

Dari ujian yang dilakukan oleh Al-Junaid Al-Baghdadi tersebut, diketahuilah mana murid yang sudah mencapai tingkatan makrifat dan mana yang belum.

Baca Juga: Kisah Ahmad bin Khazruya dan Seorang Pencuri yang Bertobat, Jalan Unik menuju Pintu Kebenaran

Kisah ini mengandung pelajaran besar bagi kita. Kita ini seperti murid-murid Al-Junaid. Kita merasa bahwa Allah tidak menyaksikan apa yang kita lakukan sehingga kita dengan tanpa merasa berdosa melakukan kemaksiatan yang dibenci Allah.

Padahal, Allah senantiasa mengawasi kita, di mana saja dan kapan saja. Tidak ada ruang untuk menghindar dari penglihatan Allah. Sadarkah kita akan hal itu?***

 

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler