BERITA BANTUL – Sunnah Rasul itu macam-macam, tidak hanya yang asyik-asyik saja kata Gus Baha.
Sunnah Rasul itu tidak hanya sekadar sedekah. Sedekah itu kalau mampu, lantas bagaimana kalau tidak mampu sedekah? Tidak melakukan sunnah Rasul?
Perlu diketahui, sebagaimana yang disampaikan oleh Gus Baha, bahwa merasa lapar hingga mengganjal perut juga sunnah Rasul.
Sedekah itu menjadi sunnah Rasul kalau mampu. Kalau tidak mampu bukan berarti meninggalkan sunnah Rasul, seperti kelaparan hingga mengganjal perut.
Baca Juga: Kelebihan Orang yang Biasa-Biasa Saja Menurut Gus Baha, Unik dan Justru Enak
Gus Baha dalam suatu kesempatan mengatakan, “Kalau menjelaskan sunnah Rasul itu yang komprehensif. Sunnah Rasul itu bermacam-macam.”
“Memakai serban itu sunnah Rasul, begitu pula memakai jubah. Akan tetapi, shalat dengan memakai sarung sambil pakai serban ke leher juga sunnah Rasul. Rasul pernah melakukan itu,” ujar Gus Baha.
“Bagaimanapun juga,” lanjut Gus Baha, “di antara sunnah Rasul itu karena mampu membelinya (serban dan jubah). Kalau tidak mampu, mau bagaimana lagi?”
“Jabir (seorang sahabat) pernah shalat di hadapan para tabi’in sambil membawa serban dan jubah. Setelah itu, keduanya itu cuma dicantolkan di masjid dan dia shalat dengan hanya memakai sarung,” tutur Gus Baha.
Gus Baha lantas mengatakan bahwa ketika itu para tabi’in pun merasa janggal. Jabir mengatakan, “Aku seperti ini agar orang seperti kalian tahu semua.”
Ada yang bertanya kepada Jabir, “Wahai sahabat Rasulullah, bukankah memakai serban itu sunnah Rasul?”
Dengan enteng Jabir menjawab, “Memang itu sunnah, tapi itu karena kalian mampu membelinya.”
Jabir lantas menangis dan mempertanyakan perihal kain kafan bahwa jenazah yang dikafani itu harus rapat menutup seluruh tubuh. Menutup jenazah dengan kain kafan sehingga sekujur tubuh tertutupi itu sunnah Rasul.
Baca Juga: Gus Baha Beberkan perihal Perempuan ketika Jatuh Cinta, Tentu Saja Berbeda dengan Laki-Laki
Setelah itu, Jabir mengatakan bahwa ketika Hamzah (paman Rasulullah), orang yang paling Rasulullah cintai, wafat dan kain kafannya tidak mencukupi. Jika kepalanya ditutupi maka bagian kakinya terlihat, jika kakinya ditutupi maka bagian kepalanya yang terlihat.
Gus Baha pun melanjutkan, “Sekarang kamu memakai pakaian lengkap lalu sedikit-sedikit bicara sunnah Rasul.”
“Sunnah Rasul itu melakukan semua yang pernah dilakkukan oleh Rasul. Termasuk Nabi pernah shalat dalam keadaan takut. Pernah shalat tanpa bisa berwudu. Pernah shalat dalam tekanan,” tutur Gus Baha.
“Termasuk juga pernah shalat dengan hanya memakai satu baju,” sambung lagi.
Baca Juga: Berbuat Baik tapi Niatnya Salah, Gus Baha: Namanya Juga Manusia
Gus lantas memberikan contoh, “Misalkan sekarang ada yang mengatakan bahwa sedekah itu sunnah Rasul. Itu karena mampu.”
“Termasuk juga sunnah Rasul itu kelaparan sampai mengganjal perut. Kamu berani?” kata Gus Baha.
“Ujung-ujungnya,” lanjut Gus Baha, “kita hanya menyebut sunnah Rasul yang asyik-asyik saja. Sedekah kan gagah dan pasti dipuji karena banyak uang.”
“Akan tetapi, coba kamu pilih; sunnah Rasul itu jadi buronan banyak orang selama 13 tahun, menahan lapar dengan ganjal perut, dan tidak kunjung menang. Itu kamu lakukan dulu selama 13 tahun,” ungkap Gus Baha.
Baca Juga: Allah Memang Tidak Butuh Disembah, Lantas Mengapa Kita Harus Shalat? Begini Jawaban Cerdas Gus Baha
Dengan demikian, sunnah Rasul itu tidak sekadar yang berpihak pada golongan yang mampu saja, tetapi juga yang tidak mampu karena Rasulullah telah mencontohkannya.
Sunnah Rasul itu memang macam-macam, tidak hanya yang asyik-asyik saja menurut Gus Baha.
Tulisan ini disarikan dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***