Gus Baha Kisahkan Perbedaan Pendapat antara Sunan Kalijaga dengan Sunan Giri yang Ditengahi Sunan Kudus

12 Januari 2023, 19:36 WIB
Gus Baha Kisahkan Perbedaan Pendapat antara Sunan Kalijaga dengan Sunan Giri yang Ditengahi Sunan Kudus /Berita Bantul/

 

BERITA BANTUL - Gus Baha kisahkan perbedaan pendapat antara Sunan Kalijaga dengan Sunan Giri yang Ditengahi Sunan Kudus.

KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih populer dengan sapaan Gus Baha, pernah menyampaikan perihal perbedaan pendapat di antara wali sanga mengenai wayang.

Perbedaan pendapat tersebut tentang berdakwah dengan wayang thengul yang akan dilakukan oleh Sunan Kalijaga namun dipersoalkan oleh Sunan Giri.

Perbedaan pendapat tersebut ditengahi oleh Sunan Kudus.

Baca Juga: Banyak Pertanyaan Itu Merusak Islam, Begini Penjelasannya Menurut Gus Baha

Gus Baha menyampaikan, "Sunan Kalijaga saking inginnya berdakwah sampai membuat wayang thengul. Wayang thengul itu bentuknya mirip orang."

"Sunan Giri tidak terima dan menganggap itu haram karena sama halnya membuat patung. Kalau membuat patung itu nanti di akhirat disuruh memberi nyawa," lanjut Gus Baha.

"Akhirnya," kata Gus Baha melanjutkan, "di tengahi oleh Sunan Kudus yang lebih alim, lebih senior."

Sunan Kudus mengusulkan agar wayang tersebut dipipihkan sehingga menjadi wayang kulit sebagaimana yang sekarang banyak digunakan.

Baca Juga: Adu Kuat Minum Miras, Tangan Gus Miek Munculkan Karomah yang Menakjubkan

Kalau wayang thengul itu bentuknya memang mirip manusia, namun kalau wayang kulit itu telah dipipihkan sehingga tidak menyerupai manusia.

Dalam kasus lain, Gus Baha pernah menjumpai hal yang hampir sama dengan kasus wayang thengul menjadi wayang kulit tadi.

Gus Baha menceritakan bahwa ada seorang kiai yang pernah mendapatkan hadiah dari seseorang berupa lemari kayu dari Jepara yang terdapat hiasan gambar burung bangau yang sangat bagus.

Akan tetapi, gambar burung bangau di lemari tersebut dipotong lehernya oleh kiai tersebut.

Baca Juga: Orang Seperti Ini Sangat Dibenci Allah Kata Habib Novel, Walaupun Ibadahnya Mulai Fajar Sampai Tengah Malam

Gus Baha pun bertanya kepada kiai tersebut perihal lehernya yang dipotong.

Kiai tersebut menjawab bahwa alasannya adalah agar tidak hidup bangaunya. Maksudnya, agar tidak dihukum untuk meniupkan roh kepadanya di akhirat kelak.

Gus Baha lantas bertanya lagi, "Lho, kok cuma dipotong sedikit?"

"Lha wong sedikit saja juga sudah mati," kata kiai tersebut menjawab pertanyaan Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Kiaskan Nasihat untuk Perempuan yang belum Berjilbab dengan Seseorang yang Berbohong

Gus Baha kemudian menyimpulkan bahwa sejak zaman dulu sudah ada ulama-ulama yang mengakali fikih seperti contoh kasus di atas.

Keterangan Gus Baha dalam tulisan ini dilansir dari kanal YouTube Hidayah Robbi.***

 

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Hidayah Robbi

Tags

Terkini

Terpopuler