Network
BERITA BANTUL - Makam Ki Ageng Gribig di dukuh Jatinom, desa Jatinom, kecamatan Jatinom, kabupaten Klaten selalu ramai peziarah, khususnya malam Jum'at Legi dan Jum'at Kliwon.
Ki Ageng Gribig dikenal sosok ulama yang cerdas dalam mendakwahkan Islam di masyarakat Jawa saat itu. Walaupun belajar di Makkah, tapi Ki Ageng Gribig mampu diterima masyarakat luas.
Ki Ageng Gribig masih keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V.
Baca Juga: MISTERI GUNUNG LAWU, Tempat Tinggal Kanjeng Sunan Singo Lawu dan Kyai Jalak Pengikut Prabu Brawijaya
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari status facebook Yaser Muhammad Arafat yang diunggah 7 Maret 2022, dikisahkan doa tawassul dengan Ki Ageng Gribig di tengah hujan lebat.
Karena hujan lebat tak kunjung reda, rombongan peziarah yang dipimpin Yaser Muhammad Arafat yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga ini melakukan doa tawasul dengan keramat Ki Ageng Gribig.
"Duh Allah, demi kebenaran dan kehormatan Kanjeng Nabi Muhammad SAW, dan dengan kekeramatan Kyai Ageng Gribig, saya minta hujannya dipelankan. Kami belum makan dan saya ditunggu anak-anak di rumah...," tulis Yaser.
Alasan permintaan dalam doa itu dilakukan karena kondisi yang memang mendesak dan mengharuskan.
Baca Juga: Guru Sekumpul Melesat di Alam Gaib, Sekejab Bertemu Rajanya Wali, Baghdad Bergetar
"Kalimat pinta itu saya ajukan berhubung hujan sangat lebat semakin dahsyat. Sejak masuk waktu zuhur sampai sekira jelang jam 17.00 sore. Karena tidak ada tanda hujan akan mereda, bahkan semakin melebat, saya memberanikan diri untuk mengajukan pinta demikian," katanya.
