Amalan Nisfu Sya'ban Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, Berkah dan Pengampunan Sangat Luas

- 17 Maret 2022, 18:05 WIB
amalan Nisfi Sya'ban Syekh Abdul Qodir Jailani
amalan Nisfi Sya'ban Syekh Abdul Qodir Jailani /Tangkapan Layar Kanal YouTube/Hoja tv/

BERITA BANTUL - Tepat pada Kamis malam, 17 Maret 2022, waktunya mulai setelah maghrib, adalah malam nisfu sya'ban.

Dikatakan, bahwa malam ini adalah anugrah luar biasa bagi umat Islam di seluruh dunia.

Umat Islam dianjurkan untuk berlomba-lomba berdoa dan membaca yasin 3 kali setelah Maghrib.

Baca Juga: Suara Kiai As'ad Situbondo Menembus Mata Batin Kiai Hamid Pasuruan

Syekh Abdul Qadir Jailani menjelaskan bahwa malam nisfu Sya'ban merupakan malam yang istimewa, yakni malam yang diberkahi oleh Allah.

Disebut Lailatul Mubarokah, karena malam itu berkah dan rahmat Allah turun dan manusia dibebaskan dari dosa-dosanya karena telah taubat.

Rahmat keberkahan kebaikan dan juga pengampunan bagi manusia dan jin.

Baca Juga: Punya Kebiasaan Susah Mengerjakan Ibadah? Ini Nasihat Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad yang Menggetarkan

Pada malam tersebut, Allah subhanahuwata'ala membebaskan orang-orang yang celaka dari siksa-nya dan membebaskan para kekasihnya dari kehinaan, dirangkum BeritaBantul.com dari Kanal YouTube Hoja Tv.

Oleh karena itu, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan berdoa di malam yang penuh rahmat ini.

Adapun doa yang bisa dibaca pada malam tersebut menurut Syeikh Abdul Qadir al-Jailani sebagaimana yang dibacakan oleh Sayyidina Ali bin Abi Tholib adalah sebagai berikut.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, Mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’mati, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimni bihim min kulli sû-in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj‘al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardla ‘annî, fainna maghfirataka lidh dhâlimin, wa anâ minadh dhâlimîna, allâhumma ighfir lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî mâ lâ yanfa’uka, fainnaka al-wâsi’atu rahmatuhu, al-badî‘atu hikmatuhu, fa a‘thini as-sa‘ata wad da‘ata, wal-amna wash-shihhata wasy-syukra wal-mu‘âfata wattaqwa, wa afrighiash-shabra wash-shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj‘al ma‘ahu al-‘usra, wa a‘imma bi dzâlika ahlî wa waladî wa ikhwanî fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.  

Artinnya

“Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan.

Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku.

Sesungguhnya ampunanMu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu.

Baca Juga: Gerombolan Maling Lari Terbirit-birit Gara-gara Lihat Foto Kiai As'ad Situbondo

Sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan.

Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku.

Karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat.”

Pada dasarnya, tidak ada ketentuan mengenai doa atau amalan yang dibaca di malam nisfu Sya’ban. 

Bahkan bisa dari doa yang dibuat sendiri. Namun lebih utama bila doa atau amalan tersebut dari para guru, ulama, atau orang-orang pilihan-Nya. 

Baca Juga: Jin Diciptakan 2000 Tahun Sebelum Manusia, Kata Ahli Tafsir Imam Thabari

Semoga bermanfaat, dan kita selalu dalam lindungan serta mendapatkan nikmat kesehatan dan umur panjanng dari Allah SWT.***

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah