BERITA BANTUL - Dunia ini panggung sandiwara sebagaimana dalam lirik lagunya Ahmad Albar. Ceritanya mudah berubah, sesuai kehendak masing-masing.
Dunia politik juga penuh sandiwara seperti halnya lirik lagu Ahmad Albar, dimanapun dan waktu kapanpun bisa cepat berubah.
Kaitan perang Rusia-Ukraina, adakah sandiwara di sana?
Baca Juga: Mantan BIN Ungkap Rahasia Putin Siapkan Strategi Rusia Jadi Super Power
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari status As'ad Said Ali yang diunggah pada 16 Maret 2022, dijelaskan berbagai kondisi mutakhir pasca perang Rusia-Ukraina itu.
"Jangan-jangan, perang Ukraina sejak 24 Pebruari 2022 ini adalah sandiwara bikinan Rusia untuk mendongkrak ekonominya. Jangan- jangan seruan embargo ekonomi AS terhadap Rusia juga bagian sandiwara Amerika untuk mendapat keuntungan ekonomi yang besar," tegas As'ad.
As'ad yang pernah jadi Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini melihat politik AS yang tidak mau melibatkan perang tersebut sebagai bagian dari sandiwara.
"Invasi militer Rusia ke Ukraina menimbulkan kenaikan harga energi khususnya minyak bumi, gas dan batu bara. Kenaikannya membubung tinggi dan kita semua merasakannya. Dalam hal ini kedua negara super power diuntungkan dengan terjadinya perang tersebut," tegasnya.
Baca Juga: Rusia Tampil Super Power, Mantan BIN Singgung Perang Dunia dan Langkah Taktis Indonesia
As'ad menilai, Rusia adalah penyuplai gas alam terbesar ke Eropa Barat melalui jaringan pipa minyak dari Rusia melewati Ukraina ke Eropa Barat.