BERITA BANTUL – Invasi tentara Rusia ke Ukraina telah memasuki hari kedelapan, Kamis, 3 Februari 2022.
Sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin menyataan perang, 24 Februari 2022 lalu, sudah banyak yang menjadi korban, terutama warga sipil di Ukraina.
Dikutip BeritaBantul.com dari Antara, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, serangan Rusia memusnahkan target non-militer, meski tidak menuding Moskow sengaja menargetkan warga sipil.
Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Makin Panas, 36 Tahun Lalu Gus Dur Refleksikan Begini
Ia mengatakan telah memantau secara seksama perkembangan yang teradi di Ukraina, termasuk memastikan harus ada pertanggungjawaban atas korban.
"Kami memantau secara saksama apa yang terjadi di Ukraina saat ini, termasuk apa yang terjadi pada warga sipil. Kami mempertimbangkan itu, mendokumentasikannya dan ingin memastikan ada pertanggungjawaban atas itu (semua)," kata Blinken
Sementara itu, kantor PBB untuk HAM pada Rabu, 2 Maret 2022 menginformasikan, invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan 227 warga sipil di Ukraina tewas dan 525 terluka.
Melalui pernyataannya, PBB mengatakan, sebagian besar korban disebabkan oleh penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur roket multiple serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas.
Baca Juga: Seruan Ketua Umum PBNU terkait Invasi Rusia ke Ukraina: Berbahaya bagi Keutuhan Tata Negara Dunia