Network
BERITA BANTUL – Setiap perang selalu menyisakan penderitaan. Masyarakat sipil sudah pasti menjadi korban. Begitu pula perang Rusia dengan Ukraina yang sudah memasuki hari kesembilan, Jumat, 4 Februari 2022.
Laporan dari kantor PBB untuk HAM pada Rabu, 2 Maret 2022 mencatat invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan 227 warga sipil di Ukraina tewas dan 525 terluka.
Bukan hanya itu, lebih dari 870.000 orang menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
Melihat kenyataan itu, Komunitas Muslim di Krimea berharap untuk penyelesaian situasi di Ukraina demi kehidupan bertetangga yang baik selanjutnya di kedua negara tersebut.
Dikutip beritabantul.com dari Islam.ru, wakil Mufi Komunitas Muslim Krimea, Haji Emirali Ablaev mengaku merasakan penderitaan masyarakat sipil di Ukraina maupun di Rusia atas peristiwa yang terjadi.
Krimea atau Semenanjung Krimea, adalah suatu daratan besar yang terletak di ujung timur Eropa dan terdiri dari Ukraina dan Rusia. Krimea terletak di wilayah paling timur, berbatasan di selatan dengan Laut Hitam membentuk ujung selatan semenanjung, menghubungkannya dengan keseluruhan Eropa.
“Dengan rasa sakit yang mendalam kami merasakan penderitaan orang-orang yang disebabkan oleh peristiwa yang sedang berlangsung di negara bagian tetangga,” katanya.
Haji Ablaev berharap pedamaian akan datang di Ukraina dalam waktu dekat. Situasi konflik akan selesai sehingga kedua negara bersaudara bisa hidup bertetangga lebih baik.
"Kami berharap perdamaian akan datang ke Ukraina dalam waktu dekat, situasi konflik akan diselesaikan, yang akan memungkinkan kedua negara bersaudara untuk hidup bertetangga dengan baik," tegasnya.
