Network
BERITA BANTUL - Makam Sunan Ampel Surabaya selalu ramai dikunjungi jutaan peziarah dari penjuru Nusantara.
KH Syarwani Abdab, atau disapa Guru Bangil, menemukan ada 40 waliyullah yang bersembunyi di lingkungan Makam Ampel.
Guru Bangil datang, para waliyullah itu menunjukkan diri satu per satu.
Baca Juga: Cara Nabi Khidir Temui Abah Guru Sekumpul Membuat Kaget yang Melihatnya Langsung
KH Syarwani Abdan Pasuruan adalah guru utama KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul).
Baik Guru Bangil dan Guru Sekumpul adalah sama-sama keturunan Syekh Arsyad Al-Banjari, ulama besar Kalimantan yang diakui dunia.
Guru Bangil juga dikenal sangat dekat dengan Kiai Hamid Pasuruan. Keduanya sama-sama waliyullah yang masyhur saat itu.
Guru Bangil menjadi perantara pertemuan Abah Guru Sekumpul dengan Kiai Hamid Pasuruan.
Baca Juga: Sudah Lama Wafat Guru Sekumpul Datangi Pertemuan Ulama Tarekat di Malang, yang Jemput Terkaget-kaget
Tanda-tanda Guru Sekumpul sebagai waliyullah sudah ditengarai Kiai Hamid Pasuruan saat pertama kali bertemu.
Saat haul Guru Bangil tiba, masyarakat Kalimantan berduyun-duyun datang ke Pasuruan untuk ziarah ke makamnya.
Dikisahkan, Guru Bangil pernah mengaji kepada Syaikh Ja'far Syaikhon/Habib Ja'far bin Syaikhon Assegaf Pasuruan.
Habib Ja'far Syaikhon adalah seorang waliyullah yang masyhur di Jawa pada zamannya.
Suatu ketika, Habib Ja'far pernah memberikan nasehat penting kepada Guru Bangil.
Baca Juga: Karomah Kiai Hamid Menembus Langit Arab, Waliyullah Jeddah Buka Rahasia
"Di tanah Jawa, yang menahan (menjadi penyandang bala) ada 40 orang wali mastur, jika ingin menemui mereka, maka ziarahlah ke Ampel."
Nasehat Habib Ja'far ini menancap kuat dalam hati Guru Bangil.
Maka, pergilah KH Syarwani Abdan ke makam Sunan Ampel.
Sambil berjalan, Guru Bangil melihat seseorang yang berjualan es, saat dilewati tiba-tiba yang jualan es teriak.
"Anaa wahid min arbain (aku salah satu dari yang empat puluh)."
Baca Juga: Bisikan Habib Ja'far Menembus Langit Kewalian Kiai Hamid Pasuruan, Seketika Bergetar Luar Biasa
Berjalan terus Guru Bangil, tiba-tiba berjumpa dengan pedagang mainan lalu berteriak pedagang mainan tersebut.
"Ana wahid min arbain (saya salah satu dari yang empat puluh)."
Sampai seterusnya hingga yang ditemui Guru Bangil sampai 40 orang yang berpakaian biasa, tidak bersurban, tidak berselendang dan lain lain.
Guru Bangil tentu saja kaget luar biasa. Ternyata, 40 waliyullah yang luar biasa itu tampil dengan biasa-biasa saja.
Mereka pilihan kekasih Allah yang ditugaskan untuk bumi. Mereka hidup untuk menyandang balak (ujian/cobaan). Tugas yang sangat berat.
Baca Juga: Sudah Lama Wafat, Gus Miek Didik Preman Shalat Berjamaah, Betapa Kagetnya Saat Tahu yang Sebenarnya
Kisah ini dikutip BeritaBantul.com dari kanal youtube Kisah Karomah Wali.***
