Keluar Masuk Tempat Maksiat, Gus Miek Tak Khawatir Namanya Jatuh di Mata Manusia, Begini Rahasianya

- 21 April 2022, 20:00 WIB
Keluar Masuk Tempat Maksiat, Gus Miek Tidak Khawatir Namanya Jatuh di Mata Manusia
Keluar Masuk Tempat Maksiat, Gus Miek Tidak Khawatir Namanya Jatuh di Mata Manusia /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Gus Miek Ploso Kediri sangat masyhur karena kebiasaannya keluar masuk di berbagai tempat maksiat. 

Mulai tempat prostitusi, klub malam, diskotik, tempat perjudian, dan lainnya di berbagai daerah, semua sering dikunjungi Gus Miek.

Banyak kisah-kisah mendebarkan Gus Miek saat datangi tempat maksiat itu, tapi selalu menyimpan misteri yang penuh hikmah.

Baca Juga: Abah Guru Sekumpul Kagetkan Imam Masjidil Aqsha, Sudah Lama Wafat Bantu Rp1 M untuk Pengungsi Palestina

Gus Miek dikenal berbeda dengan saudara-saudaranya yang fokus mengaji di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri. 

Sang ayah, yakni KH Djazuli Usman dikenal luas sosok ulama yang luas ilmunya dan tinggi akhlaknya. 

Gus Miek yang nyentrik itu awalnya mendapatkan pertanyaan serius para ulama di Jawa Timur, tapi karena banyak ulama sepuh kharismatik yang merestui, akhirnya tak ada yang berseberangan dengannya. 

Dakwah Gus Miek mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat, bahkan yang tak terpikirkan kalangan kiai pesantren. 

Baca Juga: Diduga Tak Shalat Berhari-hari, Gus Miek Dimarahi Habis Kiai Hamid Pasuruan, Ternyata Ini yang Terjadi

Kiai Hamid Pasuran pernah mengakui bahwa Gus Miek adalah skretarisnya Nabi Khidir.

Lihat saja di saat para ulama jarang yang berda'wah di tempat maksiat, Gus Miek banyak sekali mengentaskan orang-orang yang lalai di tempat maksiat.

Suatu hari, Gus Miek dengan diikuti Gus Farid (kerabatnya) bertandang ke sebuah diskotek.

Di sana, Gus Farid mencoba menutupi identitas Gus Miek agar tidak dilihat dan dikenali pengunjung diskotek itu.

“Gus, apakah jama’ah sampeyan kurang banyak? Apakah sampeyan kurang kaya? Kok mau masuk tempat seperti ini?” tanya Gus Farid kemudian.

Baca Juga: Tersingkapnya Kewalian Gus Dur Saat Beli Durian, Penjualnya Langsung Teriak Menangis

Gus Miek terlihat emosi mendengar pertanyaan orang terdekatnya, yang telah puluhan tahun mengikutinya.

“Biar nama saya cemar di mata manusia, tapi tenar di mata Allah. Apalah arti sebuah nama. Paling mentok, nama Gus Miek hancur di mata umat," jawab Gus Miek.

Menurut Gus Miek, semua orang yang di tempat maksiat itu juga menginginkan surga, bukan hanya jamaah kaum santri dan bersarung saja yang menginginkan surga.

"Tetapi, siapa yang berani masuk ke tempat seperti ini? Kyai mana yang mau masuk ke tempat-tempat seperti ini?!,” jawab Gus Miek.

Baca Juga: Habib Luthfi Wali Besar Indonesia, Pengakuan Sayyid Muhammad Al-Maliki Makkah

Gus Farid terdiam. Tak lama setelah itu, Gus Miek pun kembali ceria seolah lupa dengan pertanyaan Gus Farid barusan.

Memang, setiap kali Gus Miek masuk bar, lobi hotel ataupun tempat-tempat 'hiburan pelepas penat' bagi orang-orang tertentu seperti ini, ada saja orang-orang yang mengerubunginya, masing-masing mengadukan permasalahan kehidupannya.

Banyak yang kemudian bertaubat setelah bertemu Gus Miek, kembali ke jalan yang diridloi Allah SWT.

Kisah tersebut dikutip dari buku 'Perjalanan dan Ajaran Kyai Hamim Djazuli 'Gus Miek', karya M. Nurul Ibad.*** 

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x