Malam Idul Fitri Tanpa Uang yang Dialami KH Maimoen Zubair

- 29 April 2022, 14:40 WIB
Mbah Maimoen Zubair Pendiri Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang
Mbah Maimoen Zubair Pendiri Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang /facebook/udin/

"Mbah, Njenengan itu sudah sepuh. Agar perjalanan njenengan nyaman, maka sudah pantas njenengan memiliki mobil yang nyaman".

Saat membelikan kendaraan putra-putri beliau yang sudah menikah, beliau biasanya membelikan mobil bekas. Hal itu memberikan pelajaran tentang kesederhanaan.

Baca Juga: Diceritakan Sambil Menangis, Ternyata Ini Cita-cita Terakhir Mbah Moen yang Menggetarkan

Artinya beliau memberikan modal pertama berupa kendaraan bekas, walaupun setelah itu tetap membuka kesempatan untuk mengembangkan sehingga dimungkinkan bisa membeli mobil baru.

Gus Rojih bercerita bahwa kakek beliau Mbah Maimoen dawuh:

"Kowe tak tukokno montor elek-elekan Yo. Nek mbangun omah ojo apik-apik". (Kamu saya belikan mobil bekas ya, bila kamu membangun rumah, jangan terlalu megah).

Syaikhona Maimoen dulu pernah bekerja dengan membeli padi hasil panen Sarang. Padi kering itu kemudian dibawa ke Pati untuk dijadikan beras.

Karena waktu itu di daerah Rembang belum ada penggilingan padi. Setelah menjadi beras, kemudian dijual di toko.

Beliau juga pernah berdagang sapi di pasar hewan Kragan Rembang beberapa waktu. Dan bahkan pernah menjadi kepala pasar Sarang selama sepuluh tahun.

Beliau juga pernah bekerja sebagai kepala TPI tempat pelelangan ikan Sarang Rembang.

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah