Hikmah Berpakaian Menurut Imam Al-Ghazali

- 11 Mei 2022, 23:58 WIB
Pengunjung mengunjungi stand acara Bandung Hijab Festival yang digelar di TSM Bandung.
Pengunjung mengunjungi stand acara Bandung Hijab Festival yang digelar di TSM Bandung. /Diskominfo Bandung

BERITA BANTUL – Berpakaian merupakan hal yang lazim bagi manusia. Pakaianlah yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Dalam memilih pakaian, masing-masing orang tentu mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal itu pun juga tergantung pada tujuan berpakaian.

Selain berfungsi untuk melindungi tubuh dari sengatan panasnya matahari di waktu siang hari dan dinginnya angin di malam hari serta mencitrakan identitas pemakainya, pakaian juga mengandung hikmah.

Baca Juga: Pengertian Iman dan Hikmah Menjadi Mukmin Sejati

Agar berpakaian tidak sekadar berfungsi secara primer atau gaya semata, patutlah merujuk nasihat Imam Al-Ghazali.

Dalam kitab yang berjudul Minhaj Al-Arifin, Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa pakaian merupakan karunia Allah yang membuat hamba bisa menutup kulitnya (auratnya).

Menurut Sang Imam, pakaian yang terbaik ialah takwa, yakni sesuatu yang tidak menyibukkan hati seseorang dari Allah.

Hal ini berarti bahwa berpakaian tidaklah untuk ajang pamer mengumbar gengsi atas nilai materi dari pakaian tesebut.

Berpakaian itu agar pemakainya tidak sibuk memperindah bagian luar (fisik) semata sementara bagian dalam (hati) justru terabaikan.

Baca Juga: Baca Fatihah 49 Kali, Hutang Lunas, Anak dan Suami Nakal Segera Taubat

Sang Imam melanjutkan nasihatnya bahwa hendaknya ketika seseorang itu berpakaian, yang perlu diingat ialah bahwa Allah senang menutupi aib hamba-Nya.

Maka dari itu, tidaklah seseorang itu mempermalukan makhluk-Nya dengan mengumbar kesalahannya. Sebaiknya fokus saja pada aib sendiri dan memohon kepada Allah agar Dia menghilangkannya.

Dengan demikian, berpakaian itu tidak semata untuk keperluan keindahan fisik dan melindungi diri serta menutup aurat, tetapi dalam berpakaian juga mengandung makna secara mendalam.

Baca Juga: Agar Dicintai Allah, Baca Surah Ini!

Pakaian itu simbol upaya seseorang untuk menutupi kekurangannya sendiri. Untuk itu, tidaklah etis jika seseorang itu mengumbar kekurangan orang lain yang berusaha ditutupinya.

Oleh karena itu, untuk apa mengumbar aib sendiri, terlebih justru membuka aib orang lain guna menjatuhkannya? Itulah sebagian dari hikmah berpakaian.***

 

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah