BERITA BANTUL - Kemaksiatan itu membawa dosa. Sebisa mungkin, kita menghindari kemaksiatan agar diri kita terhindar dari dosa, terlebih lagi dosa-dosa yang besar.
Akan tetapi, terkadang seseorang itu sulit untuk meninggalkan kemaksiatan. Kesulitan itu bisa jadi karena kemasiatan yang dilakukan itu sudah terbiasa. Karena terbiasa, maka itu menjadi karakter sehingga sulit untuk ditinggalkan.
Ada kalanya juga kesulitan meninggalkan maksiat itu karena sudah menjadi salah satu sumber penghidupan. Hal ini lebih sulit lagi untuk ditinggalkan karena berkaitan dengan hajat hidup.
Hanya saja, maksud hati ingin meninggalkannya. Namun apa daya, kesulitan itu menghalanginya. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Tentu saja kemaksiatan itu harus diupayakan untuk ditinggalkan semampunya, sedikit demi sedikit, meskipun tidak bisa sekaligus.
Di samping itu, hendaklah diiringi dengan doa sebagai bentuk permohonan kepada Allah agar bisa meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Dikutip dari buku Hidup dalam Doa (Bentang Pustaka, 2022) karya Ayang Utriza Yakin, DEA., Ph.D., disebutkan satu doa untuk meninggalkan kemaksiatan. Doa tersebut merupakan ijazah dari Syekh Mutawalli Al-Sya’rawi.