KH Dimyati Rois Dimata Gus Mus, Seorang Kiai Besar yang Menjadikan Taqrib untuk Menata Negara

- 20 Juni 2022, 21:06 WIB
KH Dimyati Rois Dimata Gus Mus, Seorang Kiai Besar yang Menjadikan Taqrib untuk Menata Negara
KH Dimyati Rois Dimata Gus Mus, Seorang Kiai Besar yang Menjadikan Taqrib untuk Menata Negara /Tangkapan layar Instagram/ @s.kakung

BERITA BANTUL – Dalam acara 7 hari wafatnya, Gus Mus menyampaikan bahwa sosok KH Dimyati Rois Kaliwungu Kendal adalah sosok kiai yang menjadikan kitab Taqrib untuk menata negara.

Gus Mus yang menjadi pengisi tausiyah dalam acara 7 hari wafatnya KH Dimyati Rois merasa menjadi saksi hidup bahwa Mustasyar PBNU itu sangatlah berkaromah.

Tidak hanya berkaromah kata Gus Mus, baginya sosok KH dimyati Rois adalah seorang wali yang telah menjadi kekasihnya Allah SWT.

Baca Juga: Tersiksa Karena Dikritik Orang, Kata Gus Baha Kamu Bodoh Lebih Bodoh Dari Orang yang Paling Bodoh

Gus Mus merupakan sosok ulama yang sangat dicintai oleh negara Indonesia, tidak hanya berilmu namun kemampuan sastranya yang tinggi membuatnya dikenal oleh banyak kalangan.

Gus Mus adalah seorang ulama yang aktif dalam oragnisasi Nahdlatul Ulama, seorang sastrawan yang hebat dengan jutaan puisi yang telah ia tulis dan dibacakan.

Tidak hanya itu Gus Mus juga di kenal sebagai budayawan, dimana tidak hanya pandai dalam berbudaya melainkan karya lukisannya juga sangat tinggi.

“Logo PKB itu saya yang buat, dan itu yang meminta adalah mbah Dim,” kata Gus Mus.

Baca Juga: Pengajian Selesai Pada Jam 2 Pagi, Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf: Malaikat Sudah Tidur

Tidak hanya itu, menurut kacamata Gus Mus KH. Dimyati Rois adalah sosok ulama yang mencerminkan ulama dan kiai masa terdahulu.

“Kalau mau melihat ulama jaman dahulu, ya itu mbah Dim,” ucap Gus Mus.

Yang dikenal di mana-mana Kiai Dim itu, lanjut Gus Mus adalah sosok yang sederhana, wiraswasta, alim, pejuang, petani, dan juga dikenal ahli hikmah.

Kiai zaman kuno itu ya seperti Kiai Dim. Itu semua jadi satu pada Mbah Dim. Alim, kontekstual, ahli hikmah, wiraswastawan.

Baca Juga: Orang Kaya Nyumbang Uang Masjid, Sama Tukang Becak Ngutangin Temannya Kata Gus Baha Keren Tukang Becak

Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini bahkan terheran-heran dengan cara berpolitik Kiai Dimyati.

“Yang dijadikan rujukan Pak Dim itu kitab kuning seperti Taqrib. Dulu Taqrib dibaca dan dimaknai secara biasa,” ungkapnya.

“Tapi kok bisa ya Taqrib digunakan untuk menata negara? Hanya kiai-kiai besar zaman dulu yang bisa seperti itu,” imbuh Gus Mus.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Bangkit TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x