Ibadah Paling Baik dan Dosa Paling Jelek Menurut Gus Baha, Pahami dan Renungi agar Hidup Selamat

- 1 Juli 2022, 20:15 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Foto dok.: Instagram @ngajigusbaha

BERITA BANTUL – Inilah ibadah paling baik dan dosa paling jelek menurut K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang kerap disapa Gus Baha.

Hal ini harus menjadi pemahaman kita bersama untuk kemudian direnungi agar hidup kita bisa berlaku benar sehingga selamat di dunia.

Ibadah yang paling baik ini hendaklah kita amalkan. Sementara itu, dosa yang paling jelek ini harus kita tinggalkan.

Ibadah itu menyembah Allah dengan segenap jiwa dan raga. Penyembahan kepada Allah merupakan pengakuan bahwa diri ini adalah hamba dengan segenap kekurangan.

Baca Juga: Nabi Muhammad Itu Juga Bergurau tetapi Tidak Pernah Bohong Kata Gus Baha

Sementara itu, dosa terlahir karena adanya perilaku maksiat. Maksiat itu durhaka kepada Allah dengan melanggar prinsip-prinsip agama yang telah ditetapkan oleh Allah.

Hal ini harus menjadi bahan renungan bagi kita agar kita bisa menuai pahala dan keridaan Allah dari ibadah yang dijalani.

Selain itu, juga menjadi bahan renungan bagi kita agar kita bisa meninggalkan dan mengenyahkan perbuatan-perbuatan yang menimbulkan dosa. Dosa itu memicu pada keburukan selanjutnya.

Lantas, ibadah yang paling baik dan paling jelek itu bagaimana?

Baca Juga: Hidup Itu Biasa Saja Tidak Usah sok Suci Kata Gus Baha, Nasihat tentang Rendah Hati

Dikutip dari buku berjudul Dawuh Cinta Gus Baha (2022) disebutkan salah satu nukilan nasihat Gus Baha perihal ibadah dan dosa tersebut.

Gus Baha berkata, “Ibadah paling baik itu kedermawanan. Kedermawanan itu bila dikerjakan oleh yang keliru, ia tetap benar.”

Seburuk-buruk orang yang dermawan, itu tetap benar perilakunya. Jika ada pemaksiat namun suatu kali ia mendermakan sedikit uangnya kepada orang yang membutuhkan, maka itu termasuk kebenaran.

Kedermawanan itu tidak memandang pelakunya tetapi yang menonjol adalah perbuatannya.

Baca Juga: Ini Tanda Seseorang yang Amalnya Tidak Diterima Allah, Buya Yahya Ungkap Ciri-cirinya

“Sedangkan sejelek-jelek dosa itu pelit. Dikerjalan oleh orang benar pun tetap keliru,” lanjut Gus Baha.

Ini adalah kebalikannya, yakni pelit. Pelit ini meskipun dilakukan oleh orang yang saleh dan benar, maka itu tetap kejelekan.

Misalkan, ada seorang yang membutuhkan bantuan melintas di depan orang saleh. Jika orang yang saleh itu pelit, enggan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan tersebut, maka kesalehan itu tertutup oleh pelitnya.

Semoga kita bisa memahami hal ini dengan baik dan menjadikannya bahan renungan yang bermanfaat.***

 

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah