Network
BERITA BANTUL – Rasulullah saw. pernah berdoa mohon perlindungan kepada Allah atas keburukan amal yang sudah dan belum dilakukan.
Sejatinya, Rasulullah saw. itu pribadi yang ma'shum, yakni terjaga dari segala amal buruk yang menimbulkan dosa. Akan tetapi, ternyata beliau masih berdoa mohon perlindungan atas keburukan amal.
Rasulullah saw. yang ma'shum saja berdoa, bagaimana dengan kita? Tentu kita harus meneladani Rasulullah saw. dalam hal ini agar terlindungi dari keburukan amal, baik yang sudah maupun belum dilakukan.
Kita tidak seperti Rasulullah saw. yang senantiasa terjaga dari perbuatan-perbuatan dosa. Allah senantiasa menegur beliau.
Akan tetapi, kita hanya manusia biasa. Tidak ada jaminan atas apa yang kita lakukan.
Terkadang kita berbuat hal yang buruk namun tanpa kita sadari dan ketahui. Oleh karena itu, hendaklah kita memohon perlindungan kepada Allah atas hal itu.
Terkadang pula, sudah tebersit dalam hati kita untuk melakukan hal-hal yang buruk. Dengan begitu, hendaklah kita menyadarinya dan berdoa kepada Allah, memohon agar kita tercegah darinya.
Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa membiasakan berucap istighfar, mohon ampun kepada Allah.
Selain membiasakan istighfar, hendaklah kita membiasakan juga berdoa dengan doa Rasulullah saw. untuk memohon perlindungan dari keburukan amal yang sudah dan belum kita lakukan ini.
Beginilah lafal dan terjemahannya:
اللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَشَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ
Allahumma inni a’udzu bika min syarri ma ‘amiltu wa syarii ma lam a’mal
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan amal yang sudah aku lakukan dan belum aku lakukan.
Doa ini dirujuk dari riwayat Imam Muslim yang termaktub dalam kitab hadisnya, Shahih Muslim. Doa ini terdapat dalam Kitab Al-Dzikr wa Al-Du’a’ wa Al-Taubah wa Al-Istighfar.
Hendaklah kita membiasakan doa ini. Semoga Allah memberikan perlindungan kepada kita atas keburukan amal.***
