Menjadi Pribadi yang Bermanfaat, Gus Baha: Termasuk Mengaku Kalah dari Orang yang Ingin Menang

- 5 Juli 2022, 17:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Instagram.com/@gusbahaonline/

BERITA BANTUL – K.H. Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, pernah menyampaikan nasihat perihal menjadi pribadi yang bermanfaat.

Menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain itu baik selagi tidak menimbulkan mudarat yang dilarang oleh syariat Islam.

Bermanfaat bagi orang lain itu juga termasuk kebajikan, pelajaran moral yang indah dalam berinteraksi sosial.

Ada banyak hal yang dilakukan yang itu bisa bermanfaat bagi orang lain. Bahkan mulai dari hal yang sangat remeh pun bisa bermanfaat.

Baca Juga: Begini Penjelasan M. Quraish Shihab agar Bisa Mimpi Bertemu Rasulullah Muhammad, Amalkan Baik-Baik

Menyingkirkan paku yang berada di tengah jalan itu pun bermanfaat buat orang lain. Hal itu menghindarkan orang yang mau melintas dari bahaya.

Kaki bisa terluka dan ban motor bisa bocor jika paku tersebut tidak disingkirkan. Oleh karena itu, menyingkirkan paku atau segala hal yang membahayakan dari jalan itu bermanfaat.

Bahkan kegiatan pasif pun bisa bermanfaat. Contohnya, ada seseorang yang ingin meluapkan isi hatinya. Kita hanya menjadi pendengar saja itu sudah bermanfaat.

Begitu banyak cara untuk menjadi pribadi yang bermanfaat. Asalkan itu berguna dan bermanfaat bagi orang lain, itu baik selagi tidak melanggar syariat.

Baca Juga: Rahasia Kesuksesan Dakwah Gus Miek di Dunia Malam, Gus Tajud: Saya Tidak Bisa Berhenti Terkejut

Dikutip dari buku berjudul Dawuh Cinta Gus Baha (2022) disebutkan salah satu nasihat Gus Baha perihal menjadi pribadi yang bermanfaat.

“Ketika saya harus selalu bermanfaat,” kata Gus Baha, “setidaknya, kalau ada orang yang mau menang maka saya mengaku kalah.”

Apa yang Gus Baha sampaikan itu sungguh dalam maknanya. Hal itu merupakan penghargaan kepada orang lain sehingga diri ini menjadi pribadi yang bermanfaat.

Terkadang kita bertemu dengan orang yang ingin menang dalam berbicara dan berpendapat. Padahal kita tahu apa yang dikatakannya itu remeh.

Baca Juga: Gus Baha Mengaku Heran, Mengapa Banyak Orang Masuk Neraka padahal yang Allah Berikan Itu Kunci Surga

Kita membiarkan ia untuk berbicara dan kita mendengar saja tanpa membantah, itu pun termasuk bermanfaat bagi dirinya.

Dengan demikian, mengaku kalah dari orang yang ingin merasa menang itu pun termasuk bermanfaat. Kita berbesar hati menerima kekalahan itu tidak selalu salah.

Hal ini terlihat sepele, namun jika kita tidak mengendalikan ego, maka itu akan terasa berat. Oleh karena itu, menjadi pendengar yang terlihat sebagai kegiatan pasif pun membutuhkan manajemen ego yang luar biasa berat.

Akan tetapi, jika itu berhasil dilakukan, maka kita menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.***

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x