Namun berbeda dengan orang biasa, yang terlahir dari orang biasa namun hafal Quran, itu sangat luar biasa kerennya.
“Orang biasa, dari bapak ibu orang biasa, bahkan jarang sholat, kok anaknya hafal Quran itu kerennya bukan main,” kata Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan bahwa seorang keturunan Kiai besar dan bahkan seorang Habib jika hafal Quran merupakan hal yang biasa.
“Anaknya kiai besar, keturunan Rasul hafal Quran biasa, karena kakek buyutnya hafal juga. Tapi kalau tidak hafal gimana? Beban,” terang Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha Kisahkan Rasulullah Menegur Seorang Badui yang Kencing di Masjid, Para Sahabat Marah
Gus Baha menjelasakan bahwa dalam menjalani kehidupan ini rasa syukur harus di utamakan, dimana semuanya patut disyukuri, termasuk nasab keturunan.
“Kamu yang orang biasa itu beruntung, enak. Kalau lihat keturunan Nabi dapet pahala, lihat kiai ngaji dapet pahala, ngaji juga pahala, misal kamu nakal juga biasa orang keturunan orang nakal, misalnya,” terang Gus Baha sambil terkekeh.
Baginya, menjadi keturunan Nabi, menjadi keturunan kiai besar itu memiliki resiko yang sama dengan orang biasa.
Jika orang biasa tantangannya adalah menuntut ilmu dan berusaha menjadikan keturunan selanjutnya lebih baik.
Baca Juga: Cara Mengelola Rasa Suka dan Tidak Suka pada Seseorang Menurut Gus Baha