“Ini juga termasuk pegangan saya,” kata Gus Baha.
Bahwa ibadah yang berharap itu lebih utama, karena lebih dominannya rasa cinta kepada Allah, mengalahkan orang yang beribadah karena rasa takut.
Jadi ibadahnya orang yang berharap nikmat atau rahmat Allah itu lebih baik daripada ibadahnya orang yang takut kepada Allah.
“Sebab berharap pada Allah berarti cinta kepada-Nya,” ucap Gus Baha.
Kiai asal Narukan Rembang tersebut menyampaikan bahwa sifat dasar orang mukmin itu cinta kepada Allah.
“Bukan malah takut kepada Allah,” jelas Gus Baha.
Karena berharap dapat pahala itu berarti cinta atau suka.
“Ibadah dalam keadaan cinta itu lebih baik daripada ibadah dalam keadaan takut,” terang Gus Baha.
Baca Juga: Ciri Ulama Itu Inshaf, Apa Arti Inshaf? Begini Penjelasan Gus Baha