Dia pun teringat bahwa bahwa sang raja sangat menyukai kuda. Bahkan sang raja sering menghabiskan waktunya bersama kuda kesayangannya tersebut.
Muncullah ide yang cermelang dari terpidana kedua ini.
Keesokan harinya, dia memanggil sipir penjara, meminta untuk diizinkan menemui raja karena ada hal penting yang perlu disampaikan.
Setelah sipir itu melaporkan kepada rajanya perhal terpidana yang kedua itu, akhirnya raja mengabulkan permintaannya untuk menemui dirinya, dan menanyakan hal penting apa yang ingin disampaikannya.
Dengan percaya diri, terpidana kedua ini mengatakan bahwa dia bisa mengajari kuda sang raja untuk terbang dalam waktu setahun, dengan syarat menangguhkan hukuman matinya selama setahun.
Mendengar hal itu, dengan senang hati, raja langsung mengabulkan syaratnya, karena dia membayangkan dia akan menunggang satu-satunya kuda terbang yang gagah dan indah yang disukainya selama ini.
Teman terpidana satunya mendengar kabar ini dan sangat penasaran dengan kemampuan temannya.
Terpidana yang satunya itu pun berkata, “Engkau tahu bahwa kuda selamanya tidak akan bisa terbang. Lantas, mengapa engkau berani mengeluarkan pikiran gila seperti itu?”