Beginilah Alasan Banyak Kiai Terjun ke Dunia Politik Menurut Gus Baha, bukan Sekadar Dorongan Duniawi

- 19 Oktober 2022, 06:18 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Tangkap Layar YouTube/Oemah Klanceng TV/

BERITA BANTUL – Beginilah alasan banyak kiai terjun ke dunia politik menurut Gus Baha, bukan sekadar dorongan duniawi.

Banyak kiai yang terjun ke dunia politik di Indonesia. Ternyata, ada alasan yang mulia di balik terjun ke dunia politik.

Ada hal-hal yang tidak sekadar nafsu untuk kepentingan duniawi, tetapi memang ada niatan dan maksud tertentu.

Gus Baha pun pernah menuturkan penjelasan bagaimana dulu para kiai dan ulama juga terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Majelis Ilmu lebih Utama daripada Majelis Doa, Begini Keterangan Gus Baha yang Mencerahkan

Gus Baha memulai penjelasannya dengan membincangkan sejarah Islam di wilayah sekitaran Malaka seperti Indonesia dan Thailand.

“Islam di Thailand dengan di Indonesia itu bersamaan karena semua wilayah di selat Malaka itu Islamnya bersamaan,” tutur Gus Baha.

“Akan tetapi,” lanjut Gus Baha, “Islam di Indonesia itu diijtihadi oleh ulama sehingga ketika era Wali Sanga kali pertama punya pengaruh itu sudah berijtihad menjadikan Demak Bintoro sebagai kerajaan Islam.”

Bukan tanpa alasan, ijtihad mendirikan negara tersebut mempunyai nilai positifnya dari penyebaran Islam di Indonesia.

Baca Juga: Lakukan Cara Ini agar Dosa-Dosa Kecil Diampuni Allah Kata Gus Baha

“Dengan begitu, Islam pun menjadi kuat karena sudah punya tradisi membuat negara meskipun ada konflik internal di era cucu mereka. Di era cucu, Pangeran Trenggono bertikai, lalu ada Arya Penangsang, Sutawijaya, mereka pada berkonflik,” tutur Gus Baha.

Hanya saja, Gus Baha tidak selalu memandang negatif pertikaian yang terjadi di antara keluarga kerajaan tersebut.

“Pertikaian antarumat Islam, antarraja, tetaplah baik karena dengan begitu kemudian mereka pergi (dari Demak), terbentuklah kerajaan di Jogja, pergi lagi ke Jipang Panolan, dan lainnya,” ungkap Gus Baha.

“Pergi atau tidak,” menurut Gus Baha, “mereka akan tetap menjadi raja. Duduk-duduk pun menjadi raja.”

Baca Juga: Gus Baha Tuturkan Suatu Pahala yang Bisa Didapatkan tanpa Keluar Modal, Berikut Ini Penjelasannya

Gus Baha melanjutkan, “Akan tetapi, kalau orang zuhud tidak demikian. Di mana-mana mereka hanya mondar-mandir sambil menunggu mati. Tahu-tahu semua sudah selesai, orang lain yang menguasai negara. Tahu-tahu negara ini dikuasai oleh orang lain.”

Menurut Gus Baha, Islam di Indonesia itu cepat lantaran para ulama punya ijtihad. Semakin cepat menjadi mayoritas, maka semakin cepat pula untuk menguasai negara.

“Oleh karena itu,” kata Gus Baha, “tidak perlu kaget mengapa kiai-kiai alim Indonesia itu pada berpolitik. Mbah Hasyim punya anak, Gus Wahid, itu menjadi menteri agama. Juga punya anak, Gus Dur, menjadi presiden.”

Gus Baha mengatakan, “Sekarang wakil bupati, gubernur, mereka itu gus. Dulu wakil bupati Tuban itu kakak saya, di Rembang juga kakak saya. Gus Ipul juga pernah menjadi wakil gubernur di Jawa Timur.”

Baca Juga: Ada Dosa Besar yang Tidak Banyak Orang Mengetahuinya, Begini Penjelasan Gus Baha

Gus Baha pun melihat bahwa yang menjabat di Jakarta itu keluarga Syekh Yasin Al-Fadani seperti Bustanul Arifin.

“Syekh Yasin Al-Fadani, ulama yang alim yang tinggal di Mekkah itu banyak keponakannya pada menjadi menteri di Jakarta. Alasannya, agar (umat Islam) menjadi mayoritas, baik mayoritas secara jumlah, polemik, maupun opini,” kata Gus Baha.

Gus Baha menyimpulkan bahwa menjadi mayoritas ini harus kita jaga. Jangan mentang-mentang kita saleh, lalu orang yang tidak ikut sunah Rasul itu kita hujat.

“Dalam hal tertentu kita ini butuh kuantitas yang banyak,” ungkap Gus Baha.

Baca Juga: Kisahkan Nabi Muhammad yang Tidak Makan selama Tiga Hari, Gus Baha: Berat Ini

Demikianlah mengapa banyak kiai di Indonesia itu terjun ke dunia politik yang diungkap oleh Gus Baha.

Keterangan Gus Baha tersebut disarikan dari pengajiannya yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Santri Gayeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah