Baca Juga: Tentang Karomah Kiai Hamid Pasuruan, Gus Baha Kisahkan Mobil Mercy yang Menakjubkan
Materi sudah dikuasainya sehingga ia menyebarkan ilmu tersebut terasa biasa-biasa saja dan bisa guyon.
Meskipun ilmu itu harus didapatkan dengan serius, namun hati yang mencari ilmu itu juga harus dengan farah (gembira, senang) kata Gus Baha.
Dengan demikian, kalau ilmu itu disampaikan oleh seseorang yang alim, ia menguasai ilmu, ketika ia mengajar dengan guyon sehingga membuat para pencari ilmu itu merasa bahagia dan senang, maka ilmu pun bisa diterima dengan baik.
Memang ada riwayat yang menyatakan bahwa banyak tertawa itu bisa mematikan hati, terlebih tertawa karena guyon.
Akan tetapi, menurut Gus Baha, itu ada kebalikannya juga bahwa kalau banyak cemberut itu bisa membuat frustrasi.
Dengan begitu, guyon itu bisa membuat hati senang dan bahkan meninggalkan maksiat kata Gus Baha.
Dalam sebuah kesempatan, Gus Baha pernah menyampaikan, “Saya pernah diceritai oleh Mbah Moen. Ada kiai membaca kitab sambil guyon itu dikritik.”
“Mbah Moen pun membela diri bahwa membaca kitab sambil guyon itu karena memang sudah menguasai membaca kitab tersebut sehingga bisa guyon,” tutur Gus Baha.