Gus Baha Jelaskan Cara Abu Bakar Ash Shiddiq Dalam Memahami Rahasia Ayat Al Qur'an

- 27 Januari 2023, 20:07 WIB
Gus Baha Jelaskan Cara Abu Bakar Ash Shiddiq Dalam Memahami Rahasia Ayat Al Qur'an
Gus Baha Jelaskan Cara Abu Bakar Ash Shiddiq Dalam Memahami Rahasia Ayat Al Qur'an /youtube @KRAPYAK TV/

HIKMAH - Gus Baha Jelaskan Cara Abu Bakar Ash Shiddiq Dalam Memahami Rahasia Ayat Al Qur'an.

Tiap sahabat Rasulullah punya cara-cara khusus dalam memahai ayat dan rahasia ayat dalam Al Qur'an. 

Tapi menurut Gus Baha, cara Abu Bakar Ash Shiddiq dalam memahami rahasia ayat Al Qur'an sungguh berbeda dengan yang lain. 

Baca Juga: Jangan Merebut Hal yang Sejatinya Itu Milik Allah, Ini Kata Gus Baha dalam Memaknai Salah Satu Lirik Al Hikam

Bahkan saat itu, ketika Abu Bakar menjelaskan rahasia ayat Al Qur'an, para sahabat yang lain sampai menangis tersedu. 

Kemampuan Abu Bakar dalam menembus rahasia Al Qur'an merupakan wujud jernih dan beningnya mata hati sahabat yang dekat Rasulullah itu. 

Semua sahabat mengakui keistimewaan Abu Bakar, sehingga tidak salah ketika Rasulullah wafat, maka Abu Bakar didaulat menjadi penerus kepemimpinan di Madinah. 

Dalam satu satu ngajinya, Gus Baha menegaskan bahwa Abu Bakar menembus rahasia ayat Al Qur'an sampai level yang tinggi, yakni ayat yang tak bisa dibaca dan tak bisa ditulis. 

Gus Baha menyebut Qur'an yang tidak bisa ditulis dan tidak bisa dibaca dengan sebutan 'Bal huwa aayaatum bayyinaatun fii shuduurilladziina uutuul ‘ilm'. 

Baca Juga: Keistimewaan Keturunan Rasulullah di Pontianak, Umur 106 Tahun Biasa Khatamkan Qur'an Sekali 3 Hari

بَلۡ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِىۡ صُدُوۡرِ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ‌ؕ

"Sebenarnya, (Al-Qur'an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu." (QS Al 'Ankabut ayat 69).

"Jadi tidak bisa dibaca, tidak bisa ditulis. Ya tidak bisa di-mafhum, ya tidak bisa di-manthuq," kata Gus Baha.

Tapi, menurut Gus Baha, kalau ada orang yang tahu, pasti tahu. Itu paling susah.

"Itu di zaman sahabat yang masyhur bisa (paham) begitu itu Abu Bakar," ujar Gus Baha.

Manthuq adalah makna yang dikandung oleh kata yang terucapkan (arti tersurat). Sedangkan mafhum adalah makna yang ditunjukkan oleh lafadz tidak berdasarkan pada bunyi bacaan.

Sangat masyhur memang sosok Abu Bakar mampu menembus rahasia ayat Qur'an yang tak bisa ditulis dan tidak bisa dibaca.

Ayat tersebut menjadi ayat Qur'an yang sangat disenangi Nabi Muhammad SAW namun membuat Abu Bakar menangis.

Baca Juga: Habib Umar Yaman Saksikan Langit Terbelah Saat Wali Qutub Abah Guru Sekumpul Wafat Tahun 2005

"Yaitu masyhur ketika Baginda Nabi berkata: 'Aku diberi wahyu yang sangat aku senangi'. (Lalu sahabat bertanya:) 'Wa maa hiya ya Rasulallah?' (Apa itu wahai Rasulullah?). Nabi membaca: Idzaa jaa-a nashrullaahi wal fat-hu, wa ro-aitannaasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaaja, fasabbih bihamdi robbika wastaghfirh, innahuu kaana tawwaabaa," terang Gus Baha.

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ 

وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا 

Artinya: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (1). Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong (2), Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat (3). (QS An Nashr ayat 1-3).

 

"Ini dengarkan sungguh-sungguh. Semua sahabat sangat senang. Karena perjuangan Nabi yang bertahun-tahun perang, pisah dari keluarga, keluarga dibantai, macem-macem, sekarang terselesaikan karena sudah 'Wa ro-aitannaasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaaja,' (dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,)," tutur Gus Baha.

Baca Juga: Agar Tidak Melulu Mengatasnamakan Takdir Allah, Begini Keterangan Gus Baha tentang Iman kepada Qadla dan Qada

Para sahabat senang karena mendengar surat An-Nashr itu, yakni karena ada kabar bahwa perjuangan Nabi SAW yang berat untuk menegakkan Islam akhirnya telah terselesaikan dan manusia telah banyak yang masuk Islam.

Namun berbeda dengan Abu Bakar yang justru menangis. Hal itu dikarenakan Abu Bakar mengetahui bahwa QS. An-Nashr tersebut juga menjadi tanda tibanya ajal Nabi Muhammad SAW.

Gus Baha kemudian mengisahkan penjelasan Abu Bakar dan para sahabat yang menangis karenanya.

"Tapi Abu Bakar nangis. Ini bukti (datangnya) ajalnya Rasulullah. Padahal kesimpulan ajal Rasulullah 'ma huwa bi maktub' (tidak tertulis), 'wa ma huwa bi masthur'.

Ya tidak ditulis, tidak ada mafhum-nya, ya tidak ada mantuq-nya.

Tapi Abu Bakar paham ketika ditanya Ibnu Abbas: 'Limaadzaa ya Aba Bakri?' (Kenapa wahai Abu Bakar?).

(Abu Bakar menjawab:) 'Idzaa tammal amru bada naqshuhu, kalau Nabi itu sudah klimaks artinya tugasnya sudah selesai.

Tugas selesai artinya wafat. Satu masjid nangis tidak jadi senang (mendengarnya)."

Baca Juga: Kalau Kamu Ingin Hidup Bahagia dan Selamat, Amalkan Tiga Perkara Ini Kata Gus Baha

Itulah karomah dan keistimewaan Abu Bakar Ash Shiddiq, mampu menembus rahasia ayat Al Qur'an yang tak mampu dipahami para sahabat yang lain saat itu.

"Lha itu Qur'an yang (disebut sebagai) Bal huwa aayaatum bayyinaatun fii shuduurilladziina uutuul ‘ilm. Jadi dibaca ya tidak ada. Ditulis tentang akan wafatnya Nabi di ayat itu juga tidak ada," pungkas Gus Baha.

Penjelasan Gus Baha tersebut dikutip dari kanal YouTube Kajian Cerdas Official yang diunggah pada 4 Juni 2020.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x