Gus Baha Kisahkan tentang Nabi Muhammad yang Dikritik Orang karena Mukjizatnya Tak Sekeren Para Nabi Terdahulu

- 13 Februari 2023, 18:20 WIB
Gus Baha Kisahkan tentang Nabi Muhammad yang Dikritik Orang karena Mukjizatnya Tak Sekeren Para Nabi Terdahulu
Gus Baha Kisahkan tentang Nabi Muhammad yang Dikritik Orang karena Mukjizatnya Tak Sekeren Para Nabi Terdahulu /Berita Bantul/

BERITA BANTUL – Gus Baha kisahkan tentang Nabi Muhammad yang dikritik oleh orang karena mukjizatnya tak sekeran para nabi terdahulu.

Gus Baha juga menyampaikan bahwa dengan mukjizat sebagaimana para nabi terdahulu pun tidak menjamin umat mereka beriman.

Mukjizat para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad memang terkesan keren-keren dan menakjubkan.

Nabi Musa bisa membelah lautan dengan tongkatnya, Nabi Isa bisa menyembuhkan orang sakit bahka menghidupkan orang mati, Nabi Sulaiman mampu mengendalikan angin, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Lirik Qasidah Nahdliyah 1 Abad NU Karya KH Afifuddin Muhajir

Sementara itu, mukjizat tidak ada yang sebesar mukjizat-mukjizat tersebut. Padahal kalau disadari, Al-Qur’an adalam mukjizat yang lebih besar dan tak lekang oleh zaman.

Sebelum mengisahkan perihal mukjizat Nabi Muhammad yang dikritik oleh orang tersebut, Gus Baha menyampaikan bahwa Allah mengurus dunia ini.

Gus Baha mengatakan, “Ketika kecewa kepada pemimpin, seakan-akan dunia ini tergantung pemimpin itu. Mana ada dunia ini dipasrahkan kepada makhluk oleh Allah?”

“Dunia ini milik Allah,” lanjut Gus Baha, “tidak pernah dipasrahkan kepada makhluk.”

Baca Juga: Lirik Mars Harlah 1 Abad NU 'Merawat Jagat Membagun Peradaban' Karya KH Musthofa Bisri

Gus Baha lantas melanjutkan keterangannya, “Bahkan kiai meninggal pun tidak berpengaruh pada agama.”

“Dulu sahabat meninggal, namun agama tetap jalan. Wali sanga dan orang-orang pilihan meninggal, namun agama juga tetap jalan,” lanjut Gus Baha.

Menurut Gus Baha, hal itu lantaran Allah tidak rida kalau dunia ini, agama ini, dipasrahkan kepada seorang saja. Allah yang mengurus dunia ini.

“Apakah jika konglomerat meninggal itu orang-orang menjadi miskin? Tidak, kan?” ujar Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Sampaikan Cara-Cara Lucu Orang-Orang Kafir Mekkah Masuk Islam, Ternyata tentang Tuhan

“Apakah jika orang saleh meninggal itu orang-orang menjadi bejat? Tidak. Allah yang mengurus agama ini, mengurus dunia ini,” lanjutnya.

Gus Baha mencontohkan, “Ada yang bercerai, kita merasa kasihan kepada perempuan bahwa ia tidak punya suami. Padahal, banyak orang yang bercerai lalu mendapat pasangan yang lebih baik.”

“Dulu kita punya pemimpin yang cakap, yang otoriter, zaman itu pun didemo. Kita dari dulu punya pemimpin pasti didemo. Itu karena pemimpin itu masih hidup, kalau sudah mati maka diingat-ingat saja,” tutur Gus Baha.

Gus Baha pun menyamakan kasus pemimpin tersebut dengan kiai.

Baca Juga: Manaqib Tongkat Syaikhona Kholil, Puisi KH Zawawi Imron yang Paling Bersejarah yang Dibaca Saat 1 Abad NU

“Kiai pun juga begitu,” kata Gus Baha. “Ketika masih hidup, kiai itu dikritik. Ketika sudah meninggal, kiai penggantinya pun dikritik dan dikomentari bahwa kiai tersebut tidak seperti kiai pendahulunya.”

Setelah itu, Gus Baha menambahkan, “Dulu Pak Karno dikiritik. Orde baru pun dikritik.”

Gus Baha juga mencontohkan bahwa Nabi Muhammad saw. juga pernah dikritik. Perihal mukjizat inilah yang dikritik.

“Bahkan, Nabi pun pernah dikritik, tidak cuma presiden,” terang Gus Baha.

Baca Juga: Yang Menyebabkan Rusaknya Pernikahan Adalah karena Tidak Mau Punya Anak Kata Gus Baha

Gus Baha kemudian mengisahkan bahwa Nabi Muhammad itu mukjizatnya adalah mengaji. Kata orang-orang, mukjizat itu tidak keren sama sekali. Mukjizat itu harus pakai tongkat, biar seru.

Nabi itu mukjizatnya mengaji, mengajar. Maksudnya, sebagaimana yang dikatakan Gus Baha, mengatur logika supaya mapan menikmati Allah dan Rasul-Nya. Itu namanya mengajar atau mengaji.

Akan tetapi, masyarakat tidak suka dan menginginkan kalau Nabi itu hendaknya punya tongkat seperti Nabi Musa.

Nabi sendiri sempat tergoda untuk mempunyai tongkat seperti Nabi Musa. Hanya saja, Allah menegur bahwa dulu Nabi Musa punya tongkat pun masih banyak yang tidak beriman.

Baca Juga: Gus Baha Kisahkan Kesahihan Hadis dari Imam Bukhari, Hal Itu Disepakati oleh Para Ulama

Dengan begitu, orang yang mengkritik dan kecewa itu selalu ada di setiap masa.

Tulisan ini disarikan dan diolah dari keterangan Gus Baha yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Santri Gayeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x