PIALA DUNIA - Keajaiban Messi di Piala Dunia 2022, Ini yang Pertama Dikatakan Saat Argentina Juara.
Sejak kecil, Lionel Messi dikenal sebagai bocah ajaib dalam sepak bola. Ini akhirnya benar-benar terbukti saat mengantarkan Argentina meraih juara Piala Dunia 2022.
Messi telah memenangkan banyak gelar bersama klubnya. Tapi bersama Argentina, inilah capaian tertingginya yang tak akan pernah dilupakannya.
Baca Juga: Gol Kedua Messi Dinilai TIDAK SAH, Argentina Disebut Miliki 13 Pemain di Lapangan
Kini, keajaiban Messi dinilai sebanding dengan legenda Argentina, Diego Maradona. Messi akan dikenang sepanjang masa.
Sebagaimana dikutip dari laporan mirror, Argentina menjadi yang teratas dalam final Piala Dunia yang memukau dan mencengangkan, yang berarti bahwa Lionel Messi akhirnya mencapai puncak sepakbola setelah memenangkan segalanya selama kariernya yang gemerlap.
Lionel Messi menjaga reaksi awalnya terhadap kemenangan Piala Dunia "gila" Argentina singkat tapi manis.
Mega bintang berusia 35 tahun itu memimpin negaranya meraih kemenangan yang telah lama ditunggu-tunggu di Qatar pada hari Minggu, saat Albiceleste mengalahkan Prancis melalui adu penalti setelah bermain imbang 3-3 yang mendebarkan setelah perpanjangan waktu.
Messi berada di jantung kesuksesan Argentina sekali lagi, mencetak dua gol selama 120 menit sepak bola yang kacau yang pasti akan turun sebagai final Piala Dunia terbesar dalam sejarah modern.
Dan meskipun kepahlawanan penjaga gawang Emiliano Martinez dalam adu penalti yang akhirnya membuat perbedaan, rekan setimnya yang legendaris akan mendapat banyak pujian.
Baca Juga: Lionel Messi Menangis Angkat Tropi Juara Piala Dunia 2022 Setelah 18 Tahun Puasa Gelar
Tetapi Messi, dapat dimengerti, tidak ingin membuang banyak waktu untuk berbicara kepada media setelah pertandingan, karena dia melakukannya dengan singkat sebelum melanjutkan selebrasinya.
"Ayo pergi! Kami adalah juara dunia," superstar Paris Saint-Germain itu berseri-seri, seperti dilansir dari outlet Spanyol Sport.
Messi kemudian menambahkan, sekaligus menegaskan bahwa dia tidak akan pensiun dari sepak bola internasional:
"Gila hal itu terjadi seperti ini. Saya sangat menginginkannya. Saya tahu Tuhan akan memberikannya kepada saya, saya merasakannya. akan menjadi ini. Sekarang untuk dinikmati."
Messi dan Argentina pasti akan menikmati kejayaan mereka hingga larut malam.
Dari awal tampaknya akan menjadi hari Messi dan kawan-kawan untuk menaklukkan dunia, dengan pemain nomor 10 yang ajaib menjadi orang yang membuat timnya unggul setelah 23 menit dominasi Argentina.
Mantan penyerang Barcelona itu mengirimkan penalti melewati Hugo Lloris setelah Angel Di Maria dijegal oleh Ousmane Dembele di dalam area penalti Prancis.
Baca Juga: Lionel Messi Pecahkan Banyak Rekor di Final Piala Dunia 2022
Kemudian Di Maria mencetak golnya sendiri, menyelesaikan serangan balik yang apik yang menjadi pusat perhatian Messi.
Memimpin 2-0 di babak pertama, Prancis harus mendaki gunung dan Les Blues membutuhkan waktu hingga menit ke-80 untuk menemukan inspirasi.
Kebetulan, rekan setim Messi di PSG, Kylian Mbappe , yang memimpin comeback Prancis.
Keajaiban berusia 23 tahun itu mencetak penalti sendiri untuk menghukum Nicolas Otamendi karena menjatuhkan Randal Kolo Muani saat tahap penutupan tiba.
Mbappe melakukannya lagi 90 detik kemudian, dengan tegas menyamakan kedudukan dengan tendangan keras melewati Martinez. Gol luhurnya membuat skor menjadi 2-2 dan mengejutkan dunia yang menonton.
Messi kemudian mencetak gol ketiga untuk Argentina di paruh kedua perpanjangan waktu, hanya untuk Mbappe yang kembali mematok Argentina dan melengkapi hat-tricknya yang luar biasa.
Kedua pahlawan mencetak gol dalam adu penalti, tidak seperti duo Prancis Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni, yang tidak dapat menemukan jalan melewati Martinez yang menantang.
Baca Juga: Hadiah Fantastis Diraih Argentina Juara Piala Dunia 2022, Kroasia Juara Tiga Dapat Rp421,6 Miliar
Isyarat untuk adegan kegembiraan di dalam Stadion Lusail, kontras dengan kekecewaan pahit Les Blues.
Sementara Prancis akan meratapi kesempatan yang terlewatkan, sekarang saatnya berpesta dari Buenos Aires ke Rosario dan seterusnya, saat Argentina menang untuk pertama kalinya sejak 1986.***