Pada bulan Rajab ini perlu menjadi pengingat-ingat untuk pribadi kita, supaya kita membersihkan diri kita dari kotoran-kotoran maksiat. Mari kita hentikan caci maki, menyebar kabar bohong, hoaks, fitnah menggunjing sesama warga negara dan bentuk perilaku-perilaku yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Ingatlah, dosanya dilipatgandakan.
Tidak lupa, mari kita mulai konsentrasi memikirkan akhirat kita yang abadi, menyambut bulan Ramadhan yang suci tinggal sebentar lagi.
Al-Imam Dzun Nûn Al-Mishriy mengatakan:
رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ
Artinya: “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram, sedangkan Ramadhan adalah bulan menuai.”
وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ، فَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ الْحَصَادِ
Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang tidak merawat tanamannya, ia akan menyesal saat musim panen.
Baca Juga: Teks Khutbah Jum'at tentang Makan Harta Haram, Jangan Sampai Terjerumus di Neraka
Hadirin hafidhakumullah,
Imam Nawawi dalam kitabnya Ar-Raudhah menyatakan pada malam tanggal 27 Rajab, dahulu Nabi Muhammad SAW diisra’kan atau dititahkan oleh Allah melaksanakan perjalanan malam dari Baitul Haram, Makkah menuju Baitul Maqdis, Palestina.