Puisi Cak Nun: Doa Sehelai Daun Kering, Baca dan Rasakan Maknanya yang Dahsyat

- 15 Mei 2022, 14:00 WIB
Puisi Cak Nun: Doa Sehelai Daun Kering, Baca dan Rasakan Maknanya yang Dahsyat
Puisi Cak Nun: Doa Sehelai Daun Kering, Baca dan Rasakan Maknanya yang Dahsyat /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Puisi Cak Nun: Doa Sehelai Daun Keing merupakan salah satu puisi yang sangat luar biasa dari Cak Nun.

MH. Ainun Najib atau yang akrab dikenal Cak Nun merupakan sosok budayawan dan juga merupakan seorang sastrawan yang sangat hebat.

Karya-karya Cak Nun sudah sangat mengakar di masyarakat terutama jamaah Maiyah yang merupakan kumpulan pecinta Cak Nun.

Baca Juga: Puisi Cak Nun, Seribu Masjid Satu Jumlahnya, Resapi Maknanya yang Sangat Dahsyat

Seperti puisi Cak Nun yang berjudul "Doa Sehelai Daun Kering" ini. Berikut ini adalah puisi selengkapnya.

Doa Sehelai Daun Kering

Oleh: MH Ainun Nadjib (Cak Nun)

Janganku suaraku, ya 'Aziz
Sedangkan firmanMupun diabaikan
Jangankan ucapanku, ya Qawiy
Sedangkan ayatMupun disepelekan
Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah
Sedangkan kasih sayangMupun dibuang
Jangankan sapaanku, ya Matin
Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan
Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka
Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus
Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka
Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradaban
Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormati
Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekali

Baca Juga: GEGER, Hanya Karena Video Ini, Netizen Berani Bawa-bawa Cak Nun Untuk Sindir Megawati: Ojo Diuring-uring!

Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakiti
Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu
Sedangkan IbrahimMu dibakar
Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut
Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian
Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir

Baca Juga: Lirik Shalawat Sidnan Nabi Versi Bahasa Indonesia Dipopulerkan oleh Cak Nun

Wahai Jabbar Mutakabbir
Engkau Maha Agung dan aku kerdil
Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan
Engkau Maha Kuat dan aku lemah
Engkau Maha Kaya dan aku papa
Engkau Maha Suci dan aku kumuh
Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya
Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar
Rasul kekasihMu maíshum dan aku bergelimang hawaí
Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab
Wahai Mannan wahai Karim
Wahai Fattah wahai Halim
Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu
Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMu
Aku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaan-Mu

Baca Juga: Pengusaha China Rasakan Karomah Syaikhona Kholil, Kata Cak Nun: Tidak Percaya, Ayo Tanyakan Sendiri

(Jakarta, 11 Pebruari 1999).

Demikian puisi Cak Nun Doa Sehelai Daun Keing, semoga bermanfaat. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah