Biografi Nyai Hj Lily Chodijah Wahid, Adik Kandung Gus Dur Seorang Aktivis NU dan Anggota Dewan yang Tangguh

- 9 Mei 2022, 18:10 WIB
Biografi Nyai HJ Lily Chodijah Wahid, Adik Kandung Gus Dur Seorang Aktivis NU dan Anggota Dewan yang Tangguh
Biografi Nyai HJ Lily Chodijah Wahid, Adik Kandung Gus Dur Seorang Aktivis NU dan Anggota Dewan yang Tangguh /Tangkapan layar Instagram/ @ariohelmy

Pendidikan ibu Nyai Lily Chodijah Wahid sama seperti sekolah kakak-kakaknya yaitu di SD Perwari. Sejak di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah, relatif tidak ada kesulitan dalam proses belajar.

Sekolahnya lancar-lancar saja. Nilai-nilainya pun selalu bagus. Salah satu faktornya beliau suka membaca. Selain itu, masa-masa sekolah beliau tidak hanya digunakan untuk belajar melainkan beliau juga suka beroraganisasi karena sifatnya yang senang bergaul dan kumpul-kumpul.

Keaktifannya tersebut tentu tak lepas dari pengaruh sosok ibu yang juga aktif. Ketika duduk di bangku SMA, beliau telah aktif di IPPNU dan KAPPI. Beliau menjabat sebagai ketua 1. Beliau juga yang memindahkan IPPNU dari Yogyakarta ke Jakarta.

Baca Juga: Dahsyatnya Pertemuan Gus Dur dan Ibunya Joko Tingkir, Ternyata Ini yang Terjadi

Dengan keberanian dan kepercayaan diri yang luar biasa di usia 18 tahun, beliau tampil di panggung bersama Husni Thamrin, tokoh muda penggerak massa yang sangat terkenal di masa peralihan.

Seandainya beliau tidak dilarang oleh ibunya, mungkin beliau menjadi anggota DPR termuda di tahun 1967 karena perannya yang menonjol, sehingga beliau diusulkan oleh HM Subchan ZE untuk menjadi anggota DPR mewakili IPPNU padahal usianya baru 18 tahun.

Namun ibunya tak mengehendaki, dengan alasan pada waktu itu lima keluarganya termasuk sang ibu sendiri telah menjadi anggota DPR. Apa kata orang nanti? Katanya. Meskipun pada saat itu beliau sangat kecewa, tetapi belakangan ini beliau bersyukur dan berpikir bahwa Allah justru menyelamatkannya.

Baca Juga: Rahasia Besar KH Hasyim Asy'ari di Setiap Bulan Suci Ramadhan, Ternyata Ini yang Dilakukan

Kerena menurut beliau kalau tidak gagal saat itu, beliau akan menjadi bagian dari Orde Baru  yang tentu akan mengikuti pola pikir mereka.

Beliau juga sosok perempuan yang cerdas, berkat kecerdasannya setelah tamat SMA beliau diterima di Fakultas Kedokteran UI. Namun hanya bertahan sampai tingkat III.

Halaman:

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: Tebuireng Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x