Baca Juga: Inilah Latar Belakang Perang Jamal yang Membelah Persatuan Umat Islam Era Awal
Tangisan itu telah menggetarkan hatinya sehingga membuatnya cemas.
Siti Hajar segera berdiri meninggalkan Ismail, melangkahkan kakinya dan berlari-lari kecil menuju bukit Shafa dan terus lari ke bukit Marwah pulang pergi, mencari setitik air, sambil tak henti-hentinya memohon pertolongan Allah dengan hati yang luruh.
Itu dilakukan sebanyak 7 kali. Jeritan tangis dan teriakan mohon pertolongan manusia tak didengar.
Kiai Husein menjelaskan, Ibnu Katsir seorang penafsir besar melukiskan peristiwa ini.
“Adalah Hajar, seorang perempuan yang pulang pergi antara bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air bagi anaknya.
Allah kemudian memberinya pertolongan dengan memancarkan air dari bawah tanah yang disentuh kedua kakinya di kamarnya.
Ia mengucapkan kata 'thaam' 'tham', 'tham' (makanan, makanan, makan)."
Baca Juga: Kisah Air Mata Yazid bin Muawiyah Saat Terpenggalnya Kepala Sayyidina Husein Cucu Rasulullah
Dari kata itu, jelas Kiai Husein, air yang memancar itu dikemudian hari disebut air Zamzam. Sebuah sumber mata air yang bersih dan tak pernah kering sepanjang masa dan menjadi obat dari banyak penyakit.