Kukatakan kepadanya, "Manakah yang lebih baik, aku menolong anakmu itu, ataukah aku saja yang menggiling tepung".
Sayyidah Fatimah menyahut: "Aku kasihan kepada anakku".
Gilingan itu segera kuambil lalu aku menggiling gandum. Itulah yang membuatku datang terlambat!"
Mendengar keterangan Bilal itu, Rasulullah berkata: "Engkau mengasihani dia dan Allah mengasihani dirimu!"
Hal-hal tersebut di atas adalah sekelumit gambaran tentang kehidupan suatu keluarga suci di tengah-tengah masyarakat Islam.
Kehidupan keluarga yang penuh dengan semangat gotong royong. Selain itu kita juga memperoleh gambaran betapa sederhananya kehidupan pemimpin-pemimpin Islam pada masa itu.
Baca Juga: Mimpi Dimarahi Sayyidina Husein Cucu Rasulullah, Ulama Ini Rasakan Kejadian yang Dahsyat
Itu merupakan contoh kehidupan masyarakat yang dibangun oleh Islam dengan prinsip ajaran keluhuran akhlak.
Itupun merupakan pencerminan kaidah-kaidah agama Islam, yang diletakkan untuk mengatur kehidupan rumah-tangga.
Rasulullah SAW, Imam Ali RA, dan Sayyidah Fatimah RA, ketiganya merupakan tauladan bagi kehidupan seorang ayah, seorang suami dan seorang istri di dalam Islam.