Memahami Amal Paling Utama Menurut Rasulullah SAW

- 11 November 2022, 13:35 WIB
Amalan Resep Menjaga Kesehatan Mata dari Para Ulama, Mata Sehat dan Penglihatan Jelas
Amalan Resep Menjaga Kesehatan Mata dari Para Ulama, Mata Sehat dan Penglihatan Jelas /Pixabay

Perlu Anda ketahui bahwa amal merupakan sebuah perbuatan. Hidup di dunia jika bukan untuk beramal apalagi.

Tentu amal yang di ridhoi Allah, adalah amal baik bukan amal buruk. Begitupun, di antara banyak amal ada yang lebih utama dilakukan.

Adapun amal paling utama menurut Rasulullah SAW, seperti pada percakapan di bawah ini. Simak kelanjutannya.

Baca Juga: Nasihat Gus Baha kepada Kita seandainya Kecewa kepada Pemimpin, Logika yang Mencerahkan

Amal apakah yang paling utama? Abdullah bin Mas'ud bertanya kepada Rasulullah tentang amal yang paling utama. “Mengerjakan shalat pada awal waktu,” jawab Rasulullah. “Apa lagi?” tanya Abdullah bin Mas’ud kembali. “Berbakti kepada orang tua,” jawab Rasulullah. “Lalu apa?” Abdullah bin Mas’ud bertanya lagi. Rasulullah menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Abdullah bin Mas’ud mengatakan, seandainya ia bertanya lagi maka Rasulullah juga akan menjawab. (HR. Al Bukhari)

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah pernah ditanya tentang amal paling utama. Rasulullah menjawab, “Iman kepada Allah,* (HR. Muslim).

Maka menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, perbedaan jawaban Rasulullah tentang amal yang paling utama di atas lahir dari perbedaan kondisi sahabat si penanya, Rasulullah mempertimbangkan apa yang sebenarnya si penanya sedang butuhkan, apa kecenderungan yang disukai si penanya, apa yang pantas dan prioritas bagi si penanya. Dengan begitu, jawaban Rasulullah bernilai tepat sasaran, mudah diterima, dan tidak memberatkan.

Selain pertimbangan kondisi pribadi si penanya, kondisi sosial juga menjadi pertimbangan Rasulullah dalam menjawab pertanyaan. Seperti pada masa permulaan Islam, yang menjadi prioritas adalah memperjuangkan eksistensi dan stabilitas Islam. Maka amal paling utama adalah jihad. Namun, ketika eksistensi dan stabilitas Islam tersebut telah diraih, jihad tak lagi menjadi amal yang paling utama.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa berdasarkan hadis-hadis di atas, amalan paling utama adalah menurut konteks masing-masing. Kemudian, jika menerima pendapat dari Ibnu Hajar al-Asqalani di atas, kita sebenarnya bisa mengukur dan menentukan untuk diri kita sendiri amal apakah yang paling utama untuk kita, baik sebagai pribadi maupun dalam lingkup sosial dimana kita berada.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x