Ramai Jokowi Disebut Firaun, Cak Nun Diharapkan Lebih Sering Menulis Seperti Masa Mudanya

19 Januari 2023, 06:17 WIB
Ramai Jokowi Disebut Firaun, Cak Nun Diharapkan Lebih Sering Menulis Seperti Masa Mudanya /facebook/adib/

TOKOH - Ramai Jokowi Disebut Firaun, Cak Nun Diharapkan Lebih Sering Menulis Seperti Masa Mudanya.

Emha Ainun Najib atau Cak Nun akhirnya meminta maaf setelah potongan videonya viral karena menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama dengan Firaun. 

Cak Nun mengaku kesambet, bahkan sampai diadili keluarganya dari tidak menjalani apa yang dikatakannya selama ini. 

Baca Juga: Jokowi Disebut Firaun Jadi HEBOH, Ternyata Gus Yahya Pernah Sebut Cak Nun Begini

Permohonan maaf Cak Nun kepada publik ini dinilai sebagai wujud kebesaran jiwa seorang budayawan kelahiran Jombang ini.

"Bagi saya ini menunjukkan kebesaran jiwanya. Semoga beliau lebih berhati-hati lagi," kata Rijal Mumazziq Zionis atau akrab disapa Gus Rijal, tokoh muda dari Jember.

Menurut Gus Rijal, berbicara di depan publik, apalagi direkam, itu rawan dua hal, yakni sabqul lisan atau keseleo ucapan dan juga berisiko terbawa emosi.

"Ini bedanya lisan dengan tulisan. Yang kedua masih bisa direvisi, diedit ulang. Kalau yang pertama, sekali melesat, anak panah ucapan bakal tak bisa ditarik," tegas Gus Rijal, dikutip dari status facebooknya, 18 Januari 2023.

Gus Rijak mengaku sebagai penikmat tulisan Cak Nun, khususnya tulisan era 80-an dan 90-an.

"Cak Nun muda tulisannya zig-zag tapi dalam. Subtil dan kocak. Menyentil tapi penuh filosofi," katanya.

Baca Juga: Di Tengah Perjalananku, Puisi Cak Nun tentang Perjalanan Jauh yang Penuh Gemetar

"Apalagi kalau sudah menulis pakai tokoh imajinatif sekaligus alter-egonya, Saridin dan Markesot, dia menjejali pembaca dengan banyak metafor. Apik tenan. Puisinya, kata banyak orang, juga apik, walaupun saya kesulitan membaca makna di baliknya," sambungnya.

Keapikan berbagai karya Cak Nun itu, lanjutnya, dikira lantaran persinggungannya dengan para pemikir besar dan budayawan berkelas di eranya. Sehingga Cak Nun bisa ditempa dengan spartan di lingkungan aktivis.

"Walaupun, konon satu-satunya sosok yang diakui sebagai 'guru resmi' hanya satu, Umbu Landu Paranggi," tegas Gus Rijal.

Ketika sang guru wafat pada 2021, lanjutnya, Cak Nun mengabadikan kesannya dalam esai pendek berjudul 'Mi'raj Sang Guru Tadabbur'.

Cak Nun di hadapan Umbu, menurutnya, seperti lulutnya Mike Tyson di depan Cus D'Amato, Eric Cantona di hadapan Sir Alex Ferguson, dan Zlatan Ibrahimovic di hadapan Helena Seger. 

"Tapi, ya tapi, sejak Cak Nun jarang menulis di media massa dan lebih banyak aktivitas di Padang Bulan, Maiyahan dan juga Bangbang Wetan, saya melihat Cak Nun lebih emosional," tegasnya.

Baca Juga: Menertawakan Diri Sendiri, Puisi Cak Nun tentang Kematian Tak Menunggu Usia Petang

Gus Rijak mengisahkan waktu dirinya hadir di acara Bangbang Wetan pun, waktu itu Cak Nun mengkritik sekaligus memparodikan SBY dan JK, duet pemimpin Indonesia.

"Saya nggak ingat apa Cak Nun juga menyebutnya sebagai Firaun apa nggak. Yang pasti, melalui lidahnya, Cak Nun meledek R1 dan R2 dengan sadis, dan menjadikannya lelucon, mungkin lebih tepatnya olok-olokan. Yang disambut gegap gempita tawa jamaahnya, termasuk saya," kenangya.

Budaya gojlokan ini pula, katanya, yang dijumpai ketika ada sesi dialog, dimana Cak Nun me-roasting si penanya, apalagi jika mahasiswa. 

"Saya berharap Cak Nun lebih sering menulis lagi di media massa, khususnya online, lagi. Syukur jika melahirkan buku utuh. Agar gagasannya bisa ditangkap lebih mudah, juga tidak ada statemen dalam tulisan yang emosional dan melampaui batas," harap Gus Rijal.

Gus Rijal juga berharap agar Cak Nun tidak seperti Prof. M. Amien Raisyang cemerlang di usia muda, namun meredup di usia senja lantaran statemen-statemen aneh dan kontradiktif.

Baca Juga: Kalau Salah Segera Istighfar atau Minta Ampunan, Dosa Diampuni Setelah Baca Ini Kata Gus Baha

"Hanya, bedanya, Pak Amien Rais 'sendirian', sedangkan yang satunya dikelilingi dan dicintai jamaahnya yang menyediakan banyak tafsir dan sekian takwil atas statemen yang dilontarkan idolanya," pungas Gus Rijal.***

Editor: Ahmad Syaefudin

Tags

Terkini

Terpopuler