Tak Ingin Kaum Muda Tenggelam dalam Keterpurukan, Ustadz Nur Abadi Bangkitkan Optimisme Tatap Masa Depan

4 Agustus 2023, 23:55 WIB
Tak Ingin Kaum Muda Tenggelam dalam Keterpurukan, Ustadz Nur Abadi Bangkitkan Optimisme Tatap Masa Depan /beritabantul/

TOKOH - Tak Ingin Kaum Muda Tenggelam dalam Keterpurukan, Ustadz Nur Abadi Bangkitkan Optimisme Tatap Masa Depan.

Medan dakwah bukanlah sebatas di masjid, musholla dan majelis taklim. Semua ruang kehidupan sebenarnya menjadi medan menyampaikan ajaran Rasulullah. 

Inilah yang dilakukan Ustadz Nur Abadi yang justru menyisihkan waktu dan kepeduliannya untuk dakwah kepada kaum muda di tengah keterpurukan. 

Baca Juga: Orang Akan Mati Sesuai Kebiasaan Hidupnya dan Akan Dibangkitkan Sesuai Kematiannya Kata Gus Hilmy

Fakta bicara, tidak sedikit anak muda yang terjebak dalam kriminalitas sehingga mendekam di lembaga pemasyarakatan. 

Padahal, anak muda masih punya masa depan yang panjang. Ustadz Nur Abadi memilih hadir untuk menyapa mereka agar bangkit menatap masa depan. 

Ustadz Nur Abadi dari Piyungan Bantul punya cara unik dalam memberikan optimisme kaum muda yang terjerat dalam kriminal dan berada di rumah tahanan (rutan).

Kaum muda yang berada di balik jeruji besi seringkali kehilangan semangat hidup, sehingga mudah terbawa arus negatif.

Karenanya, Ustadz Nur Abadi tak mau melihat masa depan anak muda semakin suram. Mereka harus dibangkitkan agar optimis melihat masa depan. 

"Jangan sampai anak muda kehilangan semangat meraih masa depan, apalagi kalau mereka berada di balik rumah tahanan (rutan)," tegasnya.

Baca Juga: Kalau Hidup Penat dan Gelisah, Datanglah ke Kuburan Kata Gus Baha, Ini Alasan dan Rahasianya

Ustadz Nur Abadi kini mengabdikan dirinya sebagai Penyuluh Agama Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul. 

Ia melakukan gerakan sangat strategis, yakni program Genting Adat, Gerakan Bimbingan dan Pendampingan Generasi Muda berakhlak dan bermartabat.

Dari langkah-langkah yang telah dilakukan, Ustadz Nur Abadi melahirkan langkah nyata bagi masa depan kaum muda di rutan. 

"Menumbuhkan Influencer dari 4 orang menjadi 9 orang optimis bisa melakukan naik 20 persen, sedangkan yang masih ragu-ragu dari 17 orang turun menjadi 15 orang atau turun 8 persen," katanya.

Sementara itu, lanjutnya, untuk yang pesimis dari 4 orang menjadi 1 orang menurun 12 persen. 

"Jadi rasa pesimis menjadi hilang setelah penerapan program Genting Adat ini," tegasnya penuh semangat.

Baca Juga: Jauhi 6 Sifat Ini, Kata Gus Baha Bisa Bikin Amal Baik Hilang, Nomor 5 Sudah Mendarah Daging!

Sedangkan langkah Rehabilitasi Rohani, katanya, dari 6 orang yang dibimbing dan didampingi menjadi 15 orang naik 36 persen.

"Sedang yang masih ragu-ragu turun dari 18 menjadi 10 orang atau turun 25 persen," katanya. 

Sementara untuk narapidana yang masih pesimis dengan penerapan rahabilitasi rohani turun sampai 100 persen.

"Mereka yakin dan optimis bahwa dengan rehabilitasi rohani hilang rasa pemisnya," tegasnya.

Gerakan Ustadz Nur Abadi untuk kuatkan optimisme generasi muda

Sedangkan dalam langkah membangun kepercayaan diri, Ustadz Nur Abadi menjelaskan bahwa dengan penerapan program genting adat dari 10 menjadi 19 atau naik 36 persen.

"Sedangkan yang masih ragu-ragu dengan kepercayaan dirinya turun dari 15 orang menjadi 5 orang sehingga naik 36 persen. Sedangkan yang mempunyai pesimis tentang kepercayaan diri sudah tidak ada atau 100 persen jadi percaya diri," katanya.

Baca Juga: Kisah Pernikahan Gus Baha dengan Ning Winda, Putri Ulama Sidogiri Pasuruan

Walaupun diupayakan dengan penuh semangat, tapi tetap saja ada penghambat. Ustadz Nur Abadi tidak patah semangat. 

"Faktor penghambat dalam eksistensi Penyuluh Agama Islam dalam motivasi warga binaan antara lain warga binaan mempunyai karakeristik kasus yang berbeda beda dan tingkat pengetahuan dan pengamalan keagamaan yang juga berbeda-beda," tegasnya.

Bukan hanya itu, katanya, tingkat pendidikan dan latar belakang keluarga yang berbeda menyebabkan tingkat pemahaman yang berbeda beda satu sama lain.

"Kadang kala suatu persoalan menjadi tidak ada titik temunya," jelasnya.

Tapi, lanjutnya, juga ada faktor pendukung dalam meningkatkan keimanan dan akhlak mereka.

"Faktor usia para warga binaan yang rata-rata masih muda dan masa usia produktif, membuat pemikiran dan perasaan lebih peka dan termotivasi berbuat lebih baik di kala keluar dari rutan," tegasnya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, Penyuluh Agama Islam terbuka untuk memberi peluang dan media para warga binaan untuk mengeluarkan keluh kesan dan memberikan pendampingan serta bimbingan ibadah agar mereka bisa lebih khusyuk dalam beribadah.

Baca Juga: Jangan Remehkan Orang Awam, Mereka Sangat Dicintai Oleh Allah, Inilah Alasannya Kata Gus Baha

"Juga melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi warga binaan yang mengarahkan kepada teknis teknis ibadah mahdhoh," terangnya.***

Editor: Amrullah

Tags

Terkini

Terpopuler