Profil Taufiq Ismail, Sang Penyair Asal Indonesia Bergelar Datuk Panji Alam Khalifatullah

- 21 Mei 2022, 15:30 WIB
Profil Taufiq Ismail, Sang Penyair Asal Indonesia Bergelar Datuk Panji Alam Khalifatullah
Profil Taufiq Ismail, Sang Penyair Asal Indonesia Bergelar Datuk Panji Alam Khalifatullah /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Nama Taufiq Ismail sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta sastra di Indonesia.

Ia merupakan salah satu sastrawan dan juga penyair asal Indonesia yang sangat produktif. Ia memiliki gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah.

Berikut ini profil Taufiq Ismail sang penyair Datuk Panji Alam Khalifatullah dari Indonesia.

Baca Juga: Puisi 'Mencari Sebuah Masjid' Karya Taufik Ismail, Cocok untuk Takmir dan Remaja Masjid

Pada tahun 1956–1957 ia memenangkan beasiswa American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia.

Taufik Ismail melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas Indonesia (sekarang IPB), dan tamat pada tahun1963.

Pada tahun 1971–1972 dan 1991–1992 ia mengikuti International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat.

Baca Juga: Puisi Karya Taufiq Ismail 'Kembalikan Indonesia Padaku' Maknanya Sangat Dalam

Ia juga belajar pada Faculty of Languange and Literature, American University in Cairo, Mesir, pada tahun 1993. Karena pecah Perang Teluk, Taufiq pulang ke Indonesia sebelum selesai studi bahasanya.

Semasa mahasiswa Taufiq Ismail aktif dalam berbagai kegiatan. Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FKHP UI (1960–1961) dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (1960–1962).

Ia pernah mengajar sebagai guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor (1963-1965), guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea (1962), dan asisten dosen Manajemen Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB (1961-1964).

Baca Juga: Puisi Cak Nun 'Begitu Engkau Bersujud' Sangat Dahsyat Baca dan Resapi Maknanya

Karena menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, ia batal dikirim untuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan Florida.

Taufiq merupakan salah seorang pendiri Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) (1968).

Di ketiga lembaga itu Taufiq mendapat berbagai tugas, yaitu Sekretaris Pelaksana DKJ, Pj. Direktur TIM, dan Rektor LPKJ (1968–1978).

Setelah berhenti dari tugas itu, Taufiq bekerja di perusahaan swasta, sebagai Manajer Hubungan Luar PT Unilever Indonesia (1978-1990).

Baca Juga: Puisi 'Diponegoro' Karya Chairil Anwar, Baca dan Resapi Bait-bait Indah Mengenang Perjuangan Pahlawan

Pada tahun 1993 Taufik diundang menjadi pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di berbagai tempat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Dalam setiap peristiwa yang bersejarah di Indonesia Taufiq selalu tampil dengan membacakan puisi-puisinya, seperti jatuhnya Rezim Soeharto, peristiwa Trisakti, dan peristiwa Pengeboman Bali.

Baca Juga: Puisi Cak Nun, Sajak Jatuh Cinta Sangat Romantis untuk Diresapi Maknanya

Hasil karya:

Tirani, Birpen KAMI Pusat (1966)

Benteng, Litera ( 1966)

Buku Tamu Musium Perjuangan, Dewan Kesenian Jakarta (buklet baca puisi) (1972)

Sajak Ladang Jagung, Pustaka Jaya (1974)

Kenalkan, Saya Hewan (sajak anak-anak), Aries Lima (1976)

Puisi-puisi Langit, Yayasan Ananda (buklet baca puisi) (1990)

Tirani dan Benteng, Yayasan Ananda (cetak ulang gabungan) (1993)

Prahara Budaya (bersama D.S. Moeljanto), Mizan (1995)

Anugerah yang diterima:

Baca Juga: Puisi Rendra Tentang Kehidupan 'Sajak Bulan Purnama' Baca dan Resapi Kehidupan Malam yang Terang

Anugerah Seni dari Pemerintah RI (1970)

Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977)

South East Asia (SEA) Write Award dari Kerajaan Thailand (1994)

Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994)

Sastrawan Nusantara dari Negeri Johor, Malaysia (1999)

Doctor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (2003).

Demikian profil Taufiq Ismail. Semoga bermanfaat. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah