Network
BERITA BANTUL - Hasan Al Basri adalah putra salah seorang sahaya wanitanya Ummu Salamah, R.A. (salah seorang di antara istri Rasulullah SAW, namanya Hindun binti hudzaifa).
Sedangkan ayahnya adalah bekas hamba sahayanya Zaid bin Tsabit RA (salah seorang diantara 7 orang ahli Qur’an dan penulis mushaf al Qur’an di zaman Nabi Muhammad SAW, Abubakar ra dan Umar ra).
Hasan Al Bashri hidup pada masa Nabi Muhammad SAW telah wafat. Ketika kecil beliau pernah diasuh oleh Sayyidah Ummi Salamah, dan dari berkahnya, beliau bisa menjadi orang agung.
Baca Juga: Ziarah Pusara Sayyidina Husein di Kairo, Mesir; Mengenang Tragedi Karbala yang Mengerikan
Ummi Salamah ra adalah seorang wanita yang sangat taqwa kepada Allah SWT, ia meriwayatkan 387 hadits dari suaminya penghulu para Nabi SAW, ia wanita yang cerdas dan juga pandai baca-tulis.
Sehingga Hasan Al Bashri kecil hidup dan dibesarkan dalam pangkuan keluarga yang harum semerbak dengan suasana keluarga nabi SAW (walaupun saat itu nabi Muhammad SAW telah wafat).
Ketika besar kelak ia tinggal di Bashrah (sekarang di wilayah Iraq), sehingga ia digelari Hasan Al Bashri.
Selama hidupnya Hasan Al Bashri banyak belajar dari Utsman ra, Ali ra, Ibnu Abbas ra, Abu Musa al-Asy’ari ra, Ibnu Umar ra, dan lain-lain.
Diantara mereka semua ia sangat dekat dengan Amirul Mu’minin Ali ra, ia mewarisi ibadah-ibadah dan berbagai ilmu seperti fashahah dan balaghah. Setelah usia 14 tahun ia pindah ke Bashrah bersama keluarganya.
