Sementara untuk narapidana yang masih pesimis dengan penerapan rahabilitasi rohani turun sampai 100 persen.
"Mereka yakin dan optimis bahwa dengan rehabilitasi rohani hilang rasa pemisnya," tegasnya.
Sedangkan dalam langkah membangun kepercayaan diri, Ustadz Nur Abadi menjelaskan bahwa dengan penerapan program genting adat dari 10 menjadi 19 atau naik 36 persen.
"Sedangkan yang masih ragu-ragu dengan kepercayaan dirinya turun dari 15 orang menjadi 5 orang sehingga naik 36 persen. Sedangkan yang mempunyai pesimis tentang kepercayaan diri sudah tidak ada atau 100 persen jadi percaya diri," katanya.
Baca Juga: Kisah Pernikahan Gus Baha dengan Ning Winda, Putri Ulama Sidogiri Pasuruan
Walaupun diupayakan dengan penuh semangat, tapi tetap saja ada penghambat. Ustadz Nur Abadi tidak patah semangat.
"Faktor penghambat dalam eksistensi Penyuluh Agama Islam dalam motivasi warga binaan antara lain warga binaan mempunyai karakeristik kasus yang berbeda beda dan tingkat pengetahuan dan pengamalan keagamaan yang juga berbeda-beda," tegasnya.
Bukan hanya itu, katanya, tingkat pendidikan dan latar belakang keluarga yang berbeda menyebabkan tingkat pemahaman yang berbeda beda satu sama lain.
"Kadang kala suatu persoalan menjadi tidak ada titik temunya," jelasnya.