Ustadz Nur Abadi juga melihat data kenakalan kaum muda di Bantul yang mengenaskan.
"Dari data di Lembaga Rumah tahanan Pemasyarakatan kelas IIb Bantul terdapat data yang mengejutkan pada tahun 2022 jumlah warga binaan ada 174 orang, 111 orang tahanan (64%), 63 Orang narapinada (36%) 36 % generasi penerus bangsa anak anak-muda dalam usia produktif," tegasnya.
Baca Juga: Kalau Hidup Penat dan Gelisah, Datanglah ke Kuburan Kata Gus Baha, Ini Alasan dan Rahasianya
CARA USTADZ NUR ABADI TEGAKKAN GENTING ADAT
Karena melihat kondisi tersebut, Ustadz Nur Abadi akhirnya bergerak dengan langkah nyata. Ia selenggarakan bimbingan dan pendampingan yang dilakukan secara masif dengan program Genting Adat.
Menurutnya, Genting Adat adalah singkatan dari Gerakan Bimbingan dan Pendampingan Generasi Muda berakhlak dan bermartabat.
"Gerakan Genting Adat ini mempunyai pengaruh bagi warga binaan di rumah tahanan pemasyarakatan kelas IIb Bantul," tegasnya.
Bagi ustadz Nur Abadi, keberadaan generasi muda yang berakhlaq dan bermartabat menjadi sangat penting saat ini. Generasi penerus bangsa yang tidak berbekal akhlaqul karimah akan menerjang norma-norma yang ada dan cenderung hidup bebas tanpa aturan.
"Fakta berbicara dengan banyaknya kasus kenakalan remaja yang terjadi," katanya.
Karenanya, lanjutnya, gerakan Genting Adat dilaksanakan khususnya bagi warga binaan yang baru terpeleset sehingga harus menjalani proses hukum.