Bukan hanya itu, katanya, Kiai Sahal juga tidak mengedepankan popularitas dan publisitas.
"Kiai Sahal itu istiqomah shalat tahajjud, berani mempertaruhkan reputasi demi perjuangan, dan disiplin menjalani aktivitas harian," jelasnya.
Baca Juga: Habib Umar bin Hafidz Memberi Ijazah Dzikir Agar Pintu Rezeki Terbuka, Berikut Tata Caranya
KH Sahal Mahfudh Ternyata Mursyid Thoriqah
Kiai Jamal yang juga Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pati juga menjelaskan, Kiai Sahal pernah dibaiat thariqah dan menjadi mursyid Thoriqah Qadiriyah Naqsyabandiyah.
"Yang baiat adalah KH Muslih Al Muraqi Mranggen dan KH Muthohar, adik Kiai Muslih Mranggen," terangnya.
Meskipun demikian, katanya, Kiai Sahal tidak berkenan membaiat thoriqah.
"Beliau lebih menampilkan diri sebagai sosok ulama fiqih. Wirid thoriqah beliau dilakukan malam hari dan setelah shubuh, tidak pada jam-jam yang dibutuhkan dalam interaksi sosial," tegasnya.
Bukan itu saja, lanjutnya, laku tasawuf Kiai Sahal tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk orang lain.
"Pemikiran dan praktek tasawufnya bercorak sosial, memikirkan problem-problem sosial, konsen terhadap keadilan sosial, dan aktif memperjuangkan nasib kaum lemah tertindas," terangnya.