Geger Oknum Ustadz Sebut KH Hasyim Asy'ari Pendiri NU Mengingkari Maulid Nabi, Ini Faktanya!

25 Januari 2023, 07:30 WIB
Geger Oknum Ustadz Sebut KH Hasyim Asy'ari Pendiri NU Mengingkari Maulid Nabi, Ini Faktanya! /

VIRAL - Masyarakat Indonesia khususnya warga Nahdliyyin kembali digegerkan dengan sebuah vdeo yang diunggah di media sosial yang menyebutkan perayaan Maulid Nabi bukan berasal dari Nabi dan KH Hasyim Asy'ari mengingkarinya.

Dalam sebuah tayangan video yang tersebar luas di media sosial memperlihatkan salah seorang Ustadz yang membrikan khutbah di atas mimbar sebagaimana diunggah akun You Tube Pamekasan Mengaji.

Dalam video tersebut sang Ustadz memakai peci putih dan berjenggot menyampaikan sebuah khutbah,

Baca Juga: Arti Bacaan Maulid Diba yang Menyuguhkan Keindahan Bahasa Tingkat Tinggi

"Dari paparan khutbah pertama tadi dapat diketahui bahwa hakikat perayaan Maulid Nabi Saw bukan berasal dari Nabi Muhmmad Saw bukan berasal dari khulafairrasyidin, bukan berasal dari sahabat lainnya, bukan berasal dari tabiin, dan juga bukan berasal dari imam madzhab empat" ungkap Ustadz yang bernama Ustadz Yazir Hasan Al-Idis.

Ia menyatakan jika Maulid Nabi berasal dari kalangan Yahudi.

"Perayaan maulid Nabi Saw, awal mula adanya berasal dari Bani Ubaid Al Qaddah munafiq zindiq pencetus aliran kebatinan yang berasal dari kalangan yahudi,"

Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa KH Hasyim Asy'ari mengingkari maulid, padahal yang dibaca hanya judul dari Kitab KH Hasyim Asy'ari.

"Kemudian selain itu ada yang tersembunyi yang selama ini kita tidak ketahui sebagai orang Indonesia, apa kebenaran tersembunyi tersebut? Kebenaran tersebunyi tersebut yaitu KH Muhammad Hasyim Asy'ari, Pendiri NU sekaligus Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng mengingkari dengan keras adanya perayaan maulid Nabi," ungkapnya. 

Sosok ustadz tersebut mengatakan bahwa selama ini umat Islam di Indonesia dibohongi.

Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi; Ekspresi Indah dalam Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad

"Kita sebagai orang Indonesia tidak tahu selama ini dibohongi disembunyikan kebenaran ini agar umat islam merayakan maulid, Melarang keras KH Hasyim Asyari, dimana beliau melarang keras di dalam kitabnya At Tanbihat Al Wajibat Liman Yasna' Maulid Bil Munkarat ini pendapat KH Hasyim Asy'ari," katanya dengan terang.

Apa yang disampaikan oknum ustadz tersebut ternyata merupakan kesalahan besar, dimana sang ustadz ternyata tidak membaca secara utuh kitab Karya KH Hasyim Asy'ari, ia hanya membaca judul kitabnya saja.

Sebagaimana ditelusuri Beritabantul.com dari kitab Tanbihat wal-Wajibat, KH Hasyim Asy'ari dalam kitabnya tersebut memberikan rambu-rambu saat mengadakan acara maulid, yakini maulid Nabi harus diisi dengan hal-hal yang positif, bukan mengingkari adanya maulid Nabi. 

Berikut ini adalah kutipan dari Kitab Tanbihat wal-Wajibat yang dikarang oleh KH. Hasyim Asy'ari.

Baca Juga: Seorang yang Benci Islam Pertanyakan Bahwa Nabi Muhammad seperti Perampok, Begini Jawaban Cerdas Gus Baha

اَلتَّنْبِيْهُ الْأَوَّلُ يُؤْخَذُ مِنْ كَلَامِ الْعُلَمَاءِ الْآتِيْ ذِكْرُهُ أَنَّ الْمَوْلِدَ الَّذِيْ يَسْتَحِبُّهُ الْأَئِمَّةُ هُوَ اِجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ وَرِوَايَةِ الْأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا وَقَعَ فِيْ حَمْلِهِ وَمَوْلِدِهِ مِنَ الْإِرْهَاصَاتِ وَمَا بَعْدَهُ مِنْ سِيَرِهِ الْمُبَارَكَاتِ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُمْ طَعَامٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ وَإِنْ زَادُوْا عَلَى ذَلِكَ ضَرْبَ الدُّفُوْفِ مَعَ مُرَاعَاةِ الْأَدَبِ فَلَا بَأْسَ بِذَلِكَ

Artinya: Peringatan pertama yang dikutip dari pendapat para ulama (yang akan disebutkan nanti), bahwa maulid yang dianjurkan oleh para imam adalah kegiatan berkumpulnya masyarakat, membaca ayat Al-Quran, membaca riwayat tentang sejarah kehidupan Nabi Muhammad, peristiwa luar biasa sejak dalam kandungan dan kelahiran Nabi, dan sejarah yang penuh berkah setelah dilahirkan. Kemudian menyajikan beberapa hidangan untuk masyarakat lalu menyantapnya dan selanjutnya mereka bubar. Apabila mereka menambahkan beberapa kegiatan dengan memukul rebana disertai tetap menjaga adab, maka hal itu tidak apa-apa.

Baca Juga: Tak Ingin Umatnya Ada di Neraka, Ini Bukti Cinta Nabi Muhammad Menurut Gus Baha

Peringatan maulid Nabi harus diisi dengan kegiatan yang positif dan mencerminkan kebaikan seperti diisi dengan bacaan Al-Quran, kisah kemuliaan Nabi, disuguhi hidangan makanan atau bahkan diiringi dengan tabuhan rebana, itu semua termasuk perbuatan yang tidak dilarang dalam Islam.

Bahkan banyak para imam dan ulama menganjurkan agar senantiasa mengadakan peringatan maulid setiap bulan Rabiul Awal. Wallahu a'lam. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Tags

Terkini

Terpopuler